Balita Korban Dugaan Pecelahan Seksual di Balikpapan Mendapat Trauma Healing
Upaya trauma healing bagi korban pelecehan seksual balita di Balikpapan. -istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Subdit IV Renakta Ditreskrimum dan tim Psikologi Biro SDM Polda Kaltim melakukan upaya trauma healing bagi orang tua dan balita korban pelecehan seksual.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, mengatakan bahwa trauma healing ini tidak hanya menjadi sarana pendampingan psikologis. Tetapi juga bukti bahwa keadilan diiringi dengan kepedulian.
“Kami memahami betul dampak psikologis yang dialami keluarga korban akibat kasus ini. Trauma healing adalah salah satu bentuk nyata kepedulian Polda Kaltim untuk membantu masyarakat pulih, baik secara emosional maupun psikologis,” ungkap Kombes Pol Yuliyanto, Rabu (25/12/2024).
Dalam sesi tersebut, orang tua korban diberikan ruang aman untuk mengungkapkan perasaan mereka. Tidak hanya memastikan proses hukum berjalan dengan baik, Kombes Pol Yuliyanto juga mengatakan bahwa Polda Kaltim akan terus mendampingi korban dan keluarganya agar kasus ini dapat segera selesai.
BACA JUGA:Balita Korban Kekerasan di Balikpapan Alami Trauma Hingga Takut dengan Pisang
BACA JUGA:Polda Kaltim Terus Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Balita di Balikpapan
Diberitakan sebelumnya bahwa Polda Kaltim telah memeriksa sembilan saksi yang berada di lingkungan korban untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Meski begitu, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Laporan yang masuk tidak menyebutkan terduga pelaku. Oleh karena itu, kami fokus memeriksa orang-orang di sekitar korban," kata Kombes Pol Yuliyanto.
Disamping itu, terkait kondisi korban, hasil visum menunjukkan adanya luka pada alat kelamin korban. Namun, Kombes Pol Yuliyanto menekankan bahwa hasil visum ini hanya untuk konsumsi pengadilan.
"Secara garis besar, memang terdapat sobekan pada alat kelamin korban. Namun, untuk luka di mulut, dokter menyampaikan bahwa luka tersebut belum ada hubungannya dengan kejadian ini," jelasnya.
Pihak kepolisian juga memastikan bahwa pemeriksaan terhadap korban dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak.
"Kami memastikan pemeriksaan dilakukan dengan bahasa yang dipahami oleh korban, dan terus menyesuaikan metode ini untuk mendapatkan keterangan lebih jelas," pungkasnya.
BACA JUGA:Balita di Balikpapan Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual, Terduga Pelaku adalah Pemilik Kos
BACA JUGA:Influencer Parenting Aniaya Balita di Daycare, Berakhir Ditangkap Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: