Apakah Magis Stadion Segiri Mulai Memudar?

Apakah Magis Stadion Segiri Mulai Memudar?

Pusamania yang Selalu Mengawal Setiap Pertandingan Borneo FC di “Theatre of Hell” Stadion Segiri.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Aroma magis Stadion Segiri yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi tim tamu, kini seperti mulai pudar.

Borneo FC Samarinda, tim yang dikenal sebagai “Raja Kandang” di Liga 1, justru mulai kesulitan memaksimalkan keunggulan bermain di rumah sendiri sejak kembali ke Stadion Segiri setelah renovasi.

Dalam tiga laga kandang terakhir di Stadion Segiri, Pesut Etam hanya mampu mengoleksi empat poin dari sembilan maksimal poin yang bisa didapat.

Catatan ini tergolong mengejutkan untuk tim yang selama beberapa musim terakhir sangat dominan ketika bermain di Segiri.

BACA JUGA: Joaquin Gomez Protes Kinerja Wasit usai Borneo FC Ditahan Imbang Persib: Sulit untuk Kami

Kemenangan atas Barito Putera (2-1) pada laga perdana kembalinya Borneo ke Segiri, sempat memberi harapan bahwa “tuah lama” masih ada.

Namun setelah itu, hasil justru tak memihak. Kekalahan mengejutkan dari Persis Solo (0-1), diikuti hasil imbang kontra Persib Bandung (2-2) menjadi pukulan telak bagi tim yang tengah bersaing di papan atas klasemen.

Theatre of Hell Mulai Redup?

Ahmad Agus Arifin atau yang akrab disapa Tebe, pengamat sepak bola, menyebut bahwa julukan “Theatre of Hell” yang dulu melekat pada Segiri kini mulai kehilangan maknanya.

“Julukan Theatre of the Hell buat stadion sendiri rasanya kini jadi kurang relevan. Di dua laga kandang terakhir, Borneo enggak pernah menang. Dari tiga laga di Segiri yang baru, cuma empat poin. Padahal harusnya bisa sembilan,” ujarnya.

BACA JUGA: Borneo FC Tahan Imbang Persib, Gomez: Tim Bermain di Level Tertinggi, Persib Terlihat Biasa Saja

Tebe juga menyoroti bahwa sebelum renovasi, Stadion Segiri selalu memberi keuntungan besar bagi Pesut Etam.

“Dulu sebelum mengungsi ke Batakan, Segiri itu benar-benar magis. Tim tamu hampir mustahil bisa menang di sini,” tambahnya.

Kini, ia mempertanyakan apa yang sebenarnya berubah. “Padahal kalau dilihat di tiga laga terakhir penontonnya cukup membludak. Berisik, ya berisik seperti biasa,” tuturnya.

Saat laga perdana Pesut Etam bermain di Segiri kontra Barito, tiket terjual habis tak tersisa. Pun saat menghadapi Persib kemarin, 9.426 orang memadati Stadion Segiri.

BACA JUGA: Borneo FC Tahan Sang Pemuncak Klasemen, Persib Bandung dalam Laga Panas di Segiri

Mariano Peralta pun memberikan pesan kepada Pusamania saat ditanya soal hasil dua laga kandang terakhir yang belum berakhir dengan kemenangan, Peralta menyampaikan pesannya untuk suporter Pesut Etam.

“Kami ingin fans tahu bahwa kami terus bekerja keras. Kami dapat poin dari tim terbaik, dan kami ingin terus memberikan performa seperti ini agar mereka bangga,” tegas gelandang andalan Pesut Etam itu.

Laga Berat Menanti di Segiri

Borneo FC dijadwalkan kembali menjamu tim kuat PSM Makassar pada 18 April mendatang. Laga ini tak sekadar soal gengsi, tapi juga penentuan posisi klasemen sementara.

Saat ini, kedua tim hanya terpaut satu poin dan satu peringkat di papan atas. Tekanan besar akan kembali hadir di Segiri, dan kali ini Borneo wajib membuktikan bahwa rumah mereka belum kehilangan taring.

BACA JUGA: Kembali dari Cedera, Komang Teguh Siap Perkuat Lini Pertahanan Borneo FC

Apakah Segiri masih sanggup menjadi neraka bagi tim tamu? Atau justru benar-benar telah kehilangan auranya?

Jawabannya akan ditentukan saat wasit meniup peluit di laga panas melawan Juku Eja, pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: