Pakar Politik Menakar Peluang 2 Paslon Non Petahana di Pilkada Kukar 2024
Pakar politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Mulawarman (Unmul), Dr Saiful Bachtiar dan Akademisi Ilmu Pemerintahan dari Fisipol Unmul, Jumansyah.-(Dok. Disway Kaltim)-NOMORSATUKALTIM
BACA JUGA: Pelayanan Prima Antarkan Kampung Kayu Indah Raih Penghargaan Desa Teladan
Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kukar dan memiliki koneksi kuat dengan masyarakat.
Selain itu marga Awang punya sejarah politik Kaltim, dan punya kontribusi cukup besar di wilayah tersebut.
“Awang Yacoub memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari pemerintahan daerah, terutama di legislatif. Ini membuatnya dikenal luas oleh masyarakat dan memberikan keuntungan tersendiri dengan label Awangnya,” jelas Dr. Saiful.
Ia menambahkan bahwa Paslon 02 harus mampu masuk ke ruang-ruang di mana masyarakat merasa kecewa terhadap kebijakan petahana.
BACA JUGA: Mogok Hakim di PN Balikpapan Tetap Berjalan, Pengacara Khawatir Berdampak Kepada Pencari Keadilan
“Paslon non-petahana harus mampu menawarkan solusi konkret terhadap masalah-masalah publik yang selama ini belum terselesaikan. Ide-ide baru dan inovatif sangat diperlukan untuk menarik perhatian pemilih yang merasa tidak puas dengan petahana,” lanjutnya.
Paslon 02 diprediksi akan memainkan peran penting di pemilihan ini dengan memanfaatkan potensi dukungan dari segmen masyarakat yang mencari perubahan dan solusi baru.
Jalur independen yang dipilih juga memberi kesan bahwa pasangan ini ingin memberikan pilihan alternatif yang tidak terikat oleh mesin partai.
Sementara itu, Paslon 03, Dendi Suryadi dan Ali Turiadi, mendapatkan dukungan dari koalisi 12 partai, yang disebut-sebut sebagai "koalisi partai gemuk".
BACA JUGA: DP2PA Kota Samarinda Terus Berupaya Tingkatkan Peran Aktif Perempuan Dalam Pembangunan
Dukungan ini tentu menjadi kekuatan tersendiri, terutama jika struktur partai bekerja efektif hingga ke tingkat akar rumput.
“Dukungan koalisi partai besar memberikan keuntungan bagi Dendi-Alif. Jika mesin partai berfungsi secara maksimal hingga ke tingkat bawah, pasangan ini memiliki potensi yang besar untuk memenangkan Pilkada,” jelas Dr. Saiful.
Ia menambahkan bahwa koalisi yang kuat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendominasi wilayah-wilayah strategis.
“Mesin partai yang solid hingga ke lapisan bawah bisa menjadi kekuatan besar dalam meraih suara, terutama di daerah-daerah yang secara tradisional mendukung partai-partai besar tersebut,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: