Yohanes Avun Kritik Proyek Pengerasan Jalan Negara di Mahulu, Sebut Hanya Main-main

Yohanes Avun Kritik Proyek Pengerasan Jalan Negara di Mahulu, Sebut Hanya Main-main

Wabub Mahulu, Yohanes Avun dalam rekaman video saat meninjau jalan di Kampung Long Hubung dan Long Gelawang.-(ist/IG @yohanes.avun)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun mengkritik proyek pengerasan jalan di Kampung Long Hubung dan Long Gelawang, Kabupaten  Mahulu, Kalimantan Timur.

Ruas jalan yang dikerjakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu hingga kini kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan justru menyulitkan aksesibilitas warga setempat.

Wabub Mahulu melalui akun Instagram @yohanes.avun menilai, proyek pengerasan jalan negara itu tidak serius, bahkan terkesan hanya main-main saja. Video yang bernarasi kritik itu diunggah pada hari Minggu (9/6/2024). 

BACA JUGA: Cegah Masalah pada Pilkada 2024, KPU Mahulu Pastikan Semua Tahapan Sesuai Regulasi

Dalam video yang berdurasi 2.52 menit itu, Yohanes Avun mengaku dirinya sedang meninjau langsung beberapa titik jalan di Long Gelawang dan Long Hubung. Ruas jalan ini kerap dikeluhkan warga, karena kondisinya sangat memperihatinkan.

"Ini saya berada di ruas jalan Long Hubung menuju ke Long Gelawang, Jembatan Sungai Ratah. Saya datang ke sini untuk mengecek jalan yang dikeluhkan masyarakat berapa hari ini, dimana ruas jalan ini ada berapa titik yang rusak parah," kata Avun dalam rekaman video itu.

BACA JUGA: KPU Kaltim Siap Lakukan Perhitungan Suara Ulang pada 147 TPS

Akibat kondisi jalan yang licin serta berlumpur, kata Avun, menyebabkan satu truk terjebak di dalam lumpur. Bahkan, pun sejumlah mobil dengan tipe 4 wheel drive (4WD) juga kesulitan melintasi jalan tersebut. 

"Nah proyek luas ini, saat ini sedang dikerjakan oleh APBN. Tapi saya tidak pernah melihat alatnya yang bekerja di sini. Artinya pekerjaan ini pekerjaan main-main," tegas Yohanes Avun.

Menurutnya, sebelum proyek APBN ini dijalankan, kondisi jalan tersebut justru cukup mudah dilewati mobil karena masih banyak sirtu. Namun setelah dilakukan pengerjaan justru semakin buruk.

BACA JUGA: Bimtek Kades di Bali dan NTB Diselidiki Kejaksaan, Ketua DPC Apdesi Paser Angkat Bicara

"Tapi nyatanya setelah dikerjakan, di-grid, dibuang batunya, buang sirtunya ternyata jalan tanah. Nah ketika musim hujan begini tidak bisa dilewati. Maka saya minta pertanggungjawaban dari pihak yang memelihara jalan ini supaya fungsi sebelumnya dikembalikan," ucap Avun.

Dia berharap agar ruas jalan tersebut harus dilintasi masyarakat setempat, dengan tanpa ada hambatan.

Karena itu, ia menegaskan tim PUPR RI untuk dapat memperhatikan kondisi jalan APBN yang tengah dikerjakan di kabupaten yang berbatasan dengan Serawak Malaysia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: