Bukan Organisasi Politik, Paguyuban JAMU Nyatakan Netral di PSU Pilkada Mahulu

Kerukunan JAMU menyatakan netral dan tidak mendukung salah satu paslon di PSU Mahulu.-(Foto/Dok. JAMU)-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Mahakam Ulu (JAMU), Dodit Agus Riyono menegaskan bahwa organisasi mereka bersifat independen dan tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam PSU Pilkada Mahulu yang digelar bulan Mei 2025 mendatang.
Menurut Dodit, paguyuban Jamu yang beranggotakan warga asal Pulau Jawa itu bukan organisasi politik, melainkan organisasi sosial.
Meskipun paguyuban yang dideklarasikan pada tanggal 19 Juni 2022 ini tidak berpolitik.
Namun, kata Dodit, anggota Jamu secara personal tetap memiliki hak untuk terlibat dalam politik sebagai warga negara.
BACA JUGA: Pengamat Politik Unmul Sarankan Penyelenggara Pilkada Tak Menafsirkan Sepihak Putusan MK 176
BACA JUGA: Jelang PSU, Polres Kukar Buka Layanan Aduan Lewat Medsos dan WhatsApp
Dia menegaskan bahwa anggotanya tidak boleh membawa nama organisasi untuk kepentingan politik pribadi.
“Bukan berarti apatis terhadap politik. Artinya, boleh aktif berpolitik tapi jangan sampai bawa nama organisasi Jamu. Karena organisasi Jamu ini bukan partai politik, Jamu harus netral,” ujar Ketua Jamu, Dodit Agus Riyono kepada NOMORSATUKALTIM, Senin (7/4/2025).
Kemudian, ketua kerukunan JAMU juga mengingatkan seluruh anggotanya agar berhati-hati dalam menghadapi dinamika politik di PSU Mahulu.
Dia meyakini bahwa setiap anggota Jamu pasti memiliki pilihan politiknya masing-masing. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai terlalu vulgar.
BACA JUGA: Putusan MK Nomor 176 Ada Potensi Gugatan Lagi di PSU? Begini Penjelasan Ketua KPU Mahulu
BACA JUGA: Cegah Konflik Kepentingan Selama PSU, Ketua DPRD Mahulu Desak Kemendagri Segera Tunjuk Pj Bupati
Terlebih tensi politik di PSU ini akan terasa tinggi.
Dodit juga mengingatkan seluruh warga Jamu agar sebaiknya menyikapi dinamika politik di PSU ini secara bijak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: