Rusak dan Berlumpur, Akses Jalan Kubar-Mahulu Semakin Mempersulit Mobilitas Warga

Kondisi jalan poros Kubar- Mahulu yang berlumpur menyulitkan mobilitas warga.-Disway/ Iswanto-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Wakil Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun tak hentinya menyuarakan kondisi jalan penghubung antara Kutai Barat (Kubar) menuju wilayah Kabupaten Mahulu.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Avun yang pernah menjabat Sekda Mahulu ini pun seringkali mengunggah kondisi jalan tersebut melalui akun media sosial pribadinya.
Akses jalan tersebut memang belum ada status yang jelas. Namun dalam beberapa pertemuan pemerintah, pembangunan akses jalan tersebut disampaikan sepenuhnya dibiayai Pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah pusat.
Yohanes Avun menilai, semenjak Mahulu mekar dari Kubar, seakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut seperti tak terjamah oleh pembangunan, terutama dari sisi infrastruktur jalan.
BACA JUGA: Persoalan Aksesibilitas Jadi Tantangan Utama Pengembangan Wisata di Kubar dan Mahulu
BACA JUGA: 53 Kilometer Jalan Kubar-Mahulu Masuk Wewenang Provinsi
Salah satunya, jalan penghubung Kubar-Mahulu. Terbukti, kata Avun, sampai saat ini, ruas tersebut masih hancur dan berlumpur.
Bahkan, kondisi ini seringkali menjadi keluhan masyarakat setempat, terutama saat melakukan perjalanan luar daerah lewat jalur darat.
Avun mengaku, sering menemukan kendaraan warga yang tersangkut di tengah jalan akibat kondisi jalan yang berlumpur.
Kemudian, dalam setiap kesempatan, pejabat publik satu ini juga sering membantu warganya yang mengalami kesulitan melintas di jalan Kubar-Mahulu, seperti menarik kendaraan masyarakat yang sudah bermalam karena terjebak dalam lumpur.
BACA JUGA: Samsun Soroti Infrastruktur Jalan di Kubar Jelang Lebaran dan Nyepi
BACA JUGA: Meski Ada Pemangkasan Anggaran, PUPR Mahulu Pastikan Pembangunan Infrastruktur Tidak Terkendala
“Beberapa hari yang lalu kami juga tarik mobil taxi yang ambles dan sangkut di gunung dekat jalan aspal Long Hubung. Di titik ini, kondisi jalannya sangat parah,” kata Yohanes Avun, Selasa (8/4/2025).
Menurut Avun, berdasarkan kesepakatan penanganan antara Pemprov Kaltim dengan Pemerintah Pusat, bahwa dari titik nol Tering (Kubar), sampai Simpang PT RTC di Kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, ditangani APBD Provinsi Kaltim.
Berikutnya, dari Simpang PT RTC hingga Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, ditangani menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Karena itu, Avun bersama masyarakat Mahulu sangat mengharapkan perhatian serius, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat agar segera melakukan penanganan di lapangan.
BACA JUGA: Akmal Malik Sebut Pemkab Mahulu Dibantu Rp 188 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur
“Ada beberapa ruas jalan yang memang sudah mendapat penanganan. Namun masih banyak pula yang kondisinya sangat memprihatinkan. Kita harap yang masih berlumpur ini bisa segera dilakukan perbaikan, kasihan warga kami di sini,” serunya.
Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dalam kunjungan ke Mahulu mengakui buruknya akses jalan di wilayah tersebut.
Rudy Mas'ud saat itu datang ke Mahulu dengan menggunakan akses jalan darat, dan merasakan langsung buruknya akses jalan yang menghubungkan Kubar dan Mahulu itu.
Mantan Anggota DPR RI itu juga mengakui potensi alam di Mahulu. Namun menurutnya, potensi tersebut tidak akan bermanfaat jika tidak didukung dengan akses infrastruktur yang memadai.
BACA JUGA: Kagum dengan Panorama Alam di Mahulu, Rudy Mas'ud Tekankan Pentingnya Akselerasi Pembangunan
Untuk itu, ia menekankan pentingnya akselerasi pembangunan antara pemerintah kabupaten, provinsi hingga pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: