Cegah Masalah pada Pilkada 2024, KPU Mahulu Pastikan Semua Tahapan Sesuai Regulasi

Cegah Masalah pada Pilkada 2024, KPU Mahulu Pastikan Semua Tahapan Sesuai Regulasi

Kantor KPU Mahakam Ulu.-Iswanto-nomorsatukaltim.disway.id

MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) memastikan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 terhindar dari permasalahan.

Terutama mencegah terjadinya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua KPU Mahakam Ulu, Paulus Winarno Hendratmukti mengatakan bahwa hal penting yang dilakukan yakni memastikan seluruh tahapan Pilkada sesuai dengan aturan.

"Kami sebagai lembaga yang membidangi penyelenggaraan teknis tentu harus bisa memastikan apa yang kami kerjakan sesuai dengan regulasi dan undang-undang yang berlaku," kata Paulus Winarno Hendratmukti, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga:

PKS Hanya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wakil Bupati pada Pilkada Serentak 2024

Kata dia, meskipun pada Pemilu 14 Februari lalu tidak ada TPS di Mahulu yang melakukan PSU. Namun pihaknya tetap selalu mengantisipasi.

"Artinya kalau potensi masalah, dari sekarang juga kita tidak tahu apa yang bakal terjadi. Tapi yang pasti kami bisa meyakinkan kepada masyarakat bahwa KPU berjalan sesuai dengan regulasi yang ada," ujarnya.

KPU Mahulu juga memastikan partisipasi pemilih pada Pilkada yang digelar November mendatang terus meningkat. Pada Pemilu lalu, partisipasi pemilih di Mahulu berada di angka 76,79 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebesar 27.430 orang.

Baca Juga:

KPU Kaltim Siap Lakukan Perhitungan Suara Ulang pada 147 TPS

Dari persentase itu, diakuinya bahwa masih banyak masyarakat Mahulu yang tidak memberikan hak pilihnya.

Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terutama menjelang pelaksanaan Pilkada, sehingga partisipasi pemilih terus meningkat.

Selain sosialisasi partisipasi pemilih, KPU juga akan terus memberikan edukasi ataupun pendidikan politik kepada masyarakat Mahulu. Sehingga pada Pilkada mendatang, betul-betul menjadi pemilih yang cerdas, dan tentunya dapat melahirkan figur pemimpin yang mampu mewujudkan perubahan pembangunan.

"Setidaknya bisa naik dari partisipasi pada Pemilu kemarin. Mudah-mudahan bisa tembus 80 persen ke atas. Nanti akan ada tahapan untuk melaksanakan sosialisasi partisipasi masyarakat," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: