Berbagai Penyakit Mengintai Manusia Akibat Pencemaran Udara

Berbagai Penyakit Mengintai Manusia Akibat Pencemaran Udara

ilustrasi pencemaran udara di kota besar-istimewa-

NOMORSATUKALTIM - Udara menjadi sumber oksigen bagi manusia di bumi dan udara terdiri dari beberapa kandungan zat yang membentuk campuran udara dengan komposisi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air dengan sisa karbondioksida. Namun, komposisi tersebut dapat berubah apabila udara mulai tercemar sehingga dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan.

Pencemaran udara dapat disebabkan dari aktivitas manusia mulai dari kegiatan industri, transportasi, hingga pembakaran bahan bakar fosil, yang menghasilkan berbagai polutan dan mencemari udara.

Menurut World Health Organization (WHO), pencemaran udara atau polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

BACA JUGA : Tokoh NU Menyangkal Pemberian Izin Tambang Sebagai Bentuk Kompensasi Politik

Bahkan 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan tinggi setiap harinya.

Hal ini lantas membuat masyarakat khawatir akan dampak negatif serta berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat pencemaran udara, salah satunya dalah ISPA.

WHO menyebut ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia yang juga dapat disebabkan akibat peralihan cuaca dan polusi udara, penyakit ini juga paling rentang terpapar pada anak-anak dan lansia.

Pencemaran udara terutama ozon dan partikel PM2.5, juga dapat memicu serangan asma atau memperburuk gejala yang ada.

BACA JUGA : Mulai Juli 2024 BPJS Kesehatan Jadi Syarat Utama Pembuatan SIM di Balikpapan

Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, sehingga sulit untuk bernapas.

Selain itu, pencemaran udara juga dapat memperburuk gejala alergi, seperti rinitis alergi dan konjungtivitis.

Hal ini disebabkan karena debu pada polutan memicu reaksi alergi dengan meningkatkan peradangan di saluran pernapasan dan mata.

Pencemaran udar juga berisko pada peningkatan stroke melalui mekanisme peradangan dan kerusakan pembuluh darah.

BACA JUGA : Studi: Konsumsi Garam Berlebih Dapat Memperburuk Kondisi Eksim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id