Yoon Suk Yeol Resmi Dipecat sebagai Presiden, Korsel Segera Gelar Pilpres

Yoon Suk Yeol resmi dipecat dari presiden Korea Selatan oleh MK setempat, Jumat (4/4/2025).-AP-
SEOUL, NOMORSATUKALTIM – Yoon Suk Yeol resmi dipecat oleh Mahkamah Konstitusi setempat sebagai Presiden Korea Selatan, Jumat (4/4/2025) sekitar pukul 11.20 waktu Seoul.
Yoon dinyatakan bersalah karena melakukan pelanggaran serius terhadap norma-norma demokrasi dan supremasi hukum.
Poin penting yang dituduhkan ke Yoon, salah satunya adalah pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember 2024 yang memicu ketegangan politik besar di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.
Dilansir dari The Korea Herald, delapan hakim MK sepakat memutuskan memecat Yoon Suk Yeol dari jabatan presiden.
Putusan itu bersifat final dan tidak dapat digugat. Yoon menjadi presiden kedua Korea Selatan (Korsel) yang dipecat oleh MK.
Keputusan ini menandai pembahasan pemakzulan terpanjang dalam sejarah Korsel, yang menunjukkan kompleksitas dan keseriusan tuduhan yang dihadapi Yoon.
Setelah Yoon dipecat, maka Korea Selatan akan segera menggelar pemilihan presiden baru, yakni dalam 60 hari untuk mencari penggantinya.
Pilpres khusus Korea Selatan setelah pemecatan Yoon kemungkinan digelar pada 3 Juni 2025.
BACA JUGA: KBRI Seoul Minta WNI Jauhi Kerumunan, Merespons Ketegangan Politik Korsel
Guna mengisi kekosongan sementara, Perdana Menteri Han Duck-soo akan terus menjabat sebagai presiden sampai terpilihnya pemimpin baru pada pilpres nanti.
Secretary General of The International Economic Association (IEA) Lili Yan Ing yang berada di Seoul memprediksi Lee Jae Myung, ketua Partai Demokrat sekaligus pemimpin oposisi bakal terpilih menjadi presiden Korsel berikutnya dalam pilpres nanti.
“Diprediksikan ketua partai oposisi Lee Jae Myung akan menjadi presiden terpilih,” ujar Lili dikutip Beritasatu, Jumat (4/4/2025).
Lee Jae Myung ini merupakan mantan gubernur Gyeonggi dan sebagai salah satu tokoh penting di balik pemakzulan atau impeachment Yoon Suk Yeoul.
BACA JUGA: Menkeu AS 'Tebar Ancaman' kepada Negara yang Membalas Tarif Baru Impor Trump
Lee berhasil menggalang kekuatan menolak kebijakan Yoon memberlakukan darurat militer.
Selain itu, Lee juga berhasil menggalang kekuatan parlemen hingga Yoon dimakzulkan oleh Majelis Nasional Korsel pada pertengahan Desember 2024.
Sementara itu, atas pemecatan Yoon itu, rakyat Korea Selatan merayakan putusan MK yang menguatkan pemakzulan atau impeachment Yoon.
Rakyat Korea Selatan menyatakan, bahwa pemecatan Yoon adalah kemenangan bagi demokrasi dan konstitusi bahwa siapa pun yang bersalah, tunduk di hadapan hukum.
BACA JUGA: Calon Presiden Prancis Dihukum 4 Tahun Penjara karena Korupsi, Masih Ngotot Tetap Maju
“Sebagian besar rakyat yang mendukung impeachment President Yoon adalah generasi muda,” kata Lili Yan Ing.
Selanjutnya, setelah lengser, Yoon akan diadili secara hukum atas tuduhan pemberontakan dan pelanggaran lainnya dengan keputusan dua alternatif, apakah akan dihukum mati atau penjara seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: