Bankaltimtara

Konflik Thailand–Kamboja Memanas, Gencatan Senjata Gagal Terwujud

Konflik Thailand–Kamboja Memanas, Gencatan Senjata Gagal Terwujud

Serangan roket Kamboja menghantam wilayah kuil Chong Chom dan Ta Kwai di Distrik Phanom Dong Rak, Provinsi Surin, Thailand pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 4 pagi.-istimewa-

NOMORSATUKALTIM – Ketegangan bersenjata di perbatasan antara Thailand dan Kamboja terus meningkat.

Usulan gencatan senjata yang sempat diajukan oleh pihak Kamboja tidak membuahkan hasil.

Justru pada Minggu 27 Juli 2025 pagi, konflik bersenjata kembali pecah, ditandai dengan serangan roket dan artileri yang menyasar wilayah perbatasan Thailand.

Utusan Kamboja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Chhea Keo, mengungkapkan bahwa negaranya telah menawarkan gencatan senjata tanpa syarat kepada Thailand.

Namun, tidak adanya kesepakatan dan meningkatnya ketegangan di lapangan justru memicu serangan lanjutan.

“Kamboja meminta gencatan senjata segera tanpa syarat dan kami juga menyerukan solusi damai untuk perselisihan ini,” kata Chhea Keo dalam pernyataan usai pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB yang dihadiri perwakilan kedua negara, Jumat 25 Juli 2025.

BACA JUGA : Konflik Thailand-Kamboja: 33 Orang Tewas, Pengungsi Rindu Pulang

Meski telah ada sinyal dari Thailand yang terbuka untuk berunding, situasi di lapangan berbicara lain.

Suara ledakan dan tembakan senjata berat terdengar kembali dari perbatasan, khususnya di Provinsi Surin, wilayah timur laut Thailand yang berbatasan langsung dengan Kamboja.

Menurut laporan yang dikutip media lokal Thailand, nbtconnext, Kamboja meluncurkan serangan roket ke area kuil Chong Chom dan Ta Kwai di Distrik Phanom Dong Rak pada sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Sekitar pukul 06.40, peluru artileri menghantam pemukiman warga sipil di Surin dan menyebabkan kerusakan akibat kebakaran, meski belum ada laporan korban jiwa.

BACA JUGA : 4 Kapal Perang Thailand Dikerahkan ke Perbatasan, Kamboja Minta Gencatan Senjata Tanpa Syarat

“Hingga pukul 07.00 pagi, suara tembakan senjata berat masih terus terdengar sesekali. Pejabat setempat belum dapat memeriksa kerusakan secara menyeluruh karena baku tembak masih terjadi di sejumlah titik,” tulis laporan tersebut.

Sumber lain menyebutkan bahwa senjata berat seperti peluncur roket BM-21 digunakan dalam serangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait