Bankaltimtara

RSF Sepakat Gencatan Senjata Demi Akhiri Perang Saudara di Sudan

RSF Sepakat Gencatan Senjata Demi Akhiri Perang Saudara di Sudan

Pengungsi Sudan yang melarikan diri dari el-Fasher setelah kota tersebut jatuh ke tangan RSF di kamp Um Yanqur, 3 November 2025.-AFP-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) atau pasukan dukungan cepat di Sudan sepakat lakukan gencatan senjata dengan Sudanese Armed Forces (SAF), atau Pasukan Bersenjata Sudan.

Rencana perdamaian sementara ini dimediasi oleh sejumlah negara seperti: Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab.

RSF menyatakan telah menyetujui usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata di Sudan, setelah lebih dari dua tahun bertempur dengan Pasukan Bersenjata Sudan (SAF).

BACA JUGA:144 WNI Teridentifikasi sebagai Korban Sindikat TPPO di Myanmar, KBRI Yangon Upayakan Pemulangan

Dalam keterangan resmi mereka, kelompok paramiliter tersebut akan menerima gencatan senjata kemanusiaan yang diusulkan oleh kelompok mediator yang dipimpin AS, yang meliputi Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

BACA JUGA:Trump Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Fasilitasi Perdamaian Thailand-Kamboja

“Untuk mengatasi konsekuensi kemanusiaan yang dahsyat akibat perang dan meningkatkan perlindungan terhadap warga sipil,” ucap perwakilan RSF dikutip dari Aljazeera.

Militer Sudan belum merespons

Militer Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF) hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas usulan gencatan senjata yang diajukan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Sebelumnya, Penasihat Senior Amerika Serikat untuk Urusan Arab dan Afrika, Massad Boulos, menyebut bahwa kedua pihak yang bertikai telah menyatakan “sepakat secara prinsip” untuk melakukan gencatan senjata. 

Ia menegaskan, pembahasan saat ini masih berfokus pada detail teknis dari kesepakatan tersebut.

Dari Khartoum, jurnalis Al Jazeera, Hiba Morgan, melaporkan bahwa rencana perdamaian itu akan dimulai dengan gencatan senjata kemanusiaan selama tiga bulan.

BACA JUGA:UNRWA Menyiapkan Ribuan Guru Mengajar Anak-Anak Gaza, Israel Kembali Melakukan Serangan

Tahapan ini diharapkan menjadi jalan pembuka menuju solusi politik yang lebih berkelanjutan, termasuk pembentukan pemerintahan sipil baru di Sudan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: