Bukan Covid, Ini Penyakit yang Diam-diam Menginfeksi 889 Ribu Orang di Indonesia!

Bukan Covid, Ini Penyakit yang Diam-diam Menginfeksi 889 Ribu Orang di Indonesia!

Foto rontgent paru-paru penderita tuberkulosis (TB).-(Foto/ AP Photo)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Saat pandemi Covid-19 mulai mereda, ancaman kesehatan lain diam-diam mengintai masyarakat Indonesia. 

Penyakit tuberkulosis (TB) kini mencatat angka infeksi yang mengkhawatirkan, dengan 889 ribu kasus terdeteksi per awal Maret 2025. 

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah tersebut telah mencapai 81 persen dari target deteksi TB tahun 2024 yang ditetapkan sebanyak 1.092.000 kasus.

Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini mengungkapkan bahwa angka deteksi dan pengobatan TB terus meningkat dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: Tunggakan Iuran BPJS di Samarinda Tembus Rp 127 Miliar, Ini Akibatnya Bagi Peserta Jika Tidak Bayar

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Aktif Selama Mudik Lebaran

“Meski dibandingkan 2022-2023 atau tahun sebelumnya ini kita menunjukkan peningkatan, namun ini masih merupakan tantangan untuk bisa mencapai target. Di mana target penemuan kasus itu ditargetkan 90 persen. Jadi 900.000 kasus yang diminta,” ujar Ina, dikutip Antara, Selasa (25/3/2025).

Ia melanjutkan, pada 2023, target deteksi kasus TB adalah 1.060.000 orang dengan pencapaian 77 persen atau sekitar 821.200 kasus. 

Dari jumlah itu, sebanyak 88 persen pasien telah menjalani pengobatan, yakni 722.863 orang.

Kemenkes menargetkan eliminasi TB dengan cakupan pengobatan 90 persen untuk TB sensitif obat (TBSO) dan 80 persen untuk TB resisten obat (TBRO) pada 2024. 

BACA JUGA: Tak Semua Penyakit Ditanggung BPJS, Kadinkes Kaltim: Ada Jaminan Lain yang Disediakan Pemerintah

BACA JUGA: Kerap Terima Aduan, Disnakertrans PPU Sebut Perusahaan Outsourcing Rawan Langgar Bayar THR

Namun, pencapaian saat ini masih berada di angka 84 persen untuk TBSO dan 58 persen untuk TBRO.

Notifikasi TB secara nasional juga tercatat mencapai 81 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: