Bankaltimtara

BPOM Pastikan Uji Vaksin TB Banyak Manfaat, Kemenkes Target Vaksin TB sudah Ada Tahun 2028

BPOM Pastikan Uji Vaksin TB Banyak Manfaat, Kemenkes Target Vaksin TB sudah Ada Tahun 2028

Ilustrasi vaksin TB.-istimewa-

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Murti Utami menyatakan, vaksin Tuberkulosis (TBC/TB) sudah ada tahun 2028 atau 2029.

Dia menjelaskan, untuk pencegahan TB, Indonesia dilibatkan di dalam clinical trial untuk pengembangan vaksin TB.

"Jadi, mudah-mudahan tahun 2028 atau 2029, vaksin TB ini sudah bisa ada, dan dengan adanya vaksin TB ini Insya Allah ini bisa meredam atau menurunkan kasus-kasus ini,” ucapnya dikutip dari Antara, Rabu (7/5/2025).

BACA JUGA: Kaltim Masih Kekurangan 11 Ribu Nakes, Tapi Banyak Lulusan Tak Terserap, Kok Bisa?

BACA JUGA: 1.462 PPPK Dilantik, Pemkab Berau Dapat Tambahan 38 Nakes

Dia menerangkan, bahwa Kemenkes memiliki kebijakan program percepatan eliminasi TB melalui beberapa tahap.

Pertama ialah melakukan penemuan kasus dengan skrining masif dan menggunakan Xray, serta terintegrasi Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang saat ini sedang berlangsung.

Berikutnya yaitu melakukan perluasan akses diagnostik TB pada fasilitas kesehatan (faskes), penguatan sistem informasi SatuSehat TB, pemberian insentif penemuan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), penguatan sistem transportasi spesimen, serta pelayanan dan pengembangan Rumah Sakit (RS) TBC Resisten Obat (RO).

Pada tahap pengobatan, dilakukan perluasan dan penyediaan rejimen terbaru/short regimen obat TBC, sehingga pasien bisa minum obat selama enam bulan dari sebelumnya selama 12 bulan.

BACA JUGA: Pemkab Sambut Baik Rencana Pemprov Kaltim dan Pusat Bangun Rumah Sakit di Mahulu

BACA JUGA: Pemkot Samarinda akan Tingkatkan RSUD IA Moeis Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional

Dalam pencegahan, Kemenkes menyediakan obat bagi orang terdiagnosis TBC laten, riset vaksin TB dengan target implementasi pada 2028, pelatihan infeksi TBC, kebijakan untuk kontak serumah yang negatif TB dapat langsung diberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), serta integrasi Active Case Finding (ACF) dengan pemberian TPT.

Sementara itu, mengenai anggaran program penanggulangan TB, ditargetkan penemuan kasus meningkat dari 856.420 pasien pada 2024 menjadi 981 ribu pasien pada 2025 dengan anggaran Rp1,47 triliun.

Lalu, pengobatan diharapkan mencapai 931.950 ribu dari sebelumnya 788 ribu dengan anggaran Rp633 miliar, dan pencegahan ditargetkan 100 ribu dari tahun 2024 sebanyak 79.008 ribu dengan anggaran Rp182 miliar.

Adapun anggaran promosi kesehatan dan lintas sektor serta dukungan manajemen, masing-masing Rp15,29 miliar dan Rp107,6 miliar. Secara total, kebutuhan anggaran program penanggulangan TB pada tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun dari tahun lalu sebesar Rp2,27 triliun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: