Bankaltimtara

Kaltim Masih Kekurangan 11 Ribu Nakes, Tapi Banyak Lulusan Tak Terserap, Kok Bisa?

Kaltim Masih Kekurangan 11 Ribu Nakes, Tapi Banyak Lulusan Tak Terserap, Kok Bisa?

Kadinkes Kaltim, Jaya Mualimin saat mengunjungi salah satu Puskesmas di Samarinda.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kalimantan Timur (Kaltim) masih jauh dari kebutuhan ideal, meskipun banyak lulusan nakes yang belum terserap ke dunia kerja.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, untuk memenuhi rasio ideal terhadap jumlah penduduk, kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) per April 2025 di angka 37.678 nakes

Namun saat ini, ketersediaan tenaga kesehatan baru mencapai angka 26.174 orang. 

Artinya terdapat kekurangan (gap) sebanyak 11.504 tenaga kesehatan secara keseluruhan.

BACA JUGA: RS Pratama Kerang Kurang Diminati Tenaga Medis, DPRD Paser Desak Dinkes Tegas soal Penempatan

Profesi dengan kebutuhan terbesar adalah bidan, dengan kebutuhan 8.535 tenaga, baru tersedia 5.277 tenaga, artinya ada gap 3.258 bidan.

Berikutnya tenaga dokter, dari kebutuhan 4.468 orang, baru tersedia 2.382 dokter. Artinya Kaltim masih kekurangan 1.886 dokter.

Tenaga gizi idealnya di angka 1.494 orang, namun baru tersedia 479 tenaga. Kaltim masih kekurangan 1.015 tenaga.

Selanjutnya dokter gigi, idealnya Kaltim perlu 854 dokter gigi, namun baru tersedia 603 tenaga, masih kurang 251 dokter.

BACA JUGA: Kaltim Tidak Masuk Wilayah Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

Lebih lanjut, kabupaten/kota dengan kebutuhan tertinggi antara lain Kutai Kartanegara yakni 3.924 tenaga, Penajam Paser Utara 2.448 tenaga, Kutai Timur 1.332 tenaga, Paser 627 tenaga dan Berau 533 tenaga.

Perbedaan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kesehatan menunjukkan adanya ketimpangan antarwilayah, terutama di daerah yang tergolong tertinggal dan sulit dijangkau.

6 daerah yang termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yakni Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Berau, memiliki kebutuhan tinggi namun keterbatasan dalam pemenuhan tenaga.

Di sisi lain, Forum Konsil Tenaga Kesehatan mencatat banyak lulusan belum terserap karena keterbatasan formasi ASN dan minimnya rekrutmen honorer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: