Bankaltimtara

Kaltim Masih Kekurangan 11 Ribu Nakes, Tapi Banyak Lulusan Tak Terserap, Kok Bisa?

Kaltim Masih Kekurangan 11 Ribu Nakes, Tapi Banyak Lulusan Tak Terserap, Kok Bisa?

Kadinkes Kaltim, Jaya Mualimin saat mengunjungi salah satu Puskesmas di Samarinda.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BACA JUGA: Tenaga Kesehatan di Kaltim Belum Merata, Pemprov Akan Tingkatkan Jumlah Dokter Spesialis

"Banyak lulusan nakes belum terserap karena kurangnya lowongan ASN dan minimnya perekrutan honorer di daerah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, saat diwawancara NOMORSATUKALTIM.

Ia menyebut, proses rekrutmen di fasilitas kesehatan pemerintah daerah dilakukan melalui penyusunan dokumen Analisis Jabatan (Anjab), Analisis Beban Kerja (ABK), dan Peta Jabatan, yang kemudian diusulkan ke Kemenpan-RB untuk formasi ASN. 

Adapun mekanisme ini memerlukan waktu panjang, yang menyebabkan lambatnya penyerapan lulusan.

"Saat ini ketersediaan formasi ASN yang disetujui oleh Kemenpan-RB masih diprioritaskan untuk penyelesaian alih status tenaga honorer," ucap Jaya sapaan akrabnya, pada Rabu (14/5/2025).

BACA JUGA: Lulusan Muda Balikpapan Enggan jadi Marketing, Lowongan Kerja di Sektor Migas Tetap Primadona

Ketimpangan distribusi tenaga kesehatan juga tercermin pada kondisi layanan dasar di tingkat puskesmas. 

Berdasarkan data kebutuhan sembilan jenis tenaga kesehatan dasar, tercatat masih ada 31 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi, 18 puskesmas belum memiliki tenaga kesehatan lingkungan, 7 puskesmas belum memiliki tenaga gizi, dan 4 puskesmas belum memiliki dokter. 

Sementara itu, ketersediaan perawat dan bidan dinilai sudah mencukupi. 

Namun, ia tetap mengakui bahwa kondisi ini berdampak pada keterbatasan layanan kesehatan, khususnya di wilayah terpencil. 

BACA JUGA: Daya Serap Tenaga Medis di Kaltim Masih Rendah, Balikpapan Jadi Prioritas Penguatan SDM

Ia juga mengatakan, Dinkes masih menunggu data lengkap dari institusi pendidikan untuk mengetahui jumlah lulusan tenaga kesehatan di Kaltim dalam 2-5 tahun terakhir, serta persentase mereka yang terserap bekerja.

"Kami sedang melakukan follow up ke institusi pendidikan untuk mendapatkan data jumlah lulusan dan berapa yang sudah bekerja, baik di fasilitas negeri maupun swasta," ungkap Jaya.

Untuk mengatasi ketimpangan, Dinkes Kaltim menjalin kerja sama dengan Universitas Mulawarman dan UGM dalam Program Academic Health System (AHS), guna mendukung pemenuhan tenaga dokter spesialis di daerah.

Di samping itu, kerja sama juga dilakukan dengan Forum Kesehatan Masyarakat (FKM) untuk memberdayakan lulusan yang belum terserap dengan mendorong penempatan di fasilitas tingkat desa atau puskesmas pembantu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: