Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Terjadi di Tenggarong, Uang Arisan Rp40 Juta Raib
Ilustrasi pencurian modus pecah kaca mobil.-istimewa-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Aksi pencurian dengan modus pecah kaca terjadi di kawasan padat aktivitas di Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong, Rabu 16 Juli 2025.
Kapolsek Tenggarong, Iptu Boedi Santoso mengatakan, peristiwa pencurian tersebut terjadi di kawasan Jalan A.M. Sangaji – Jalan Aji Imbut.
Korban, berinisial DW, menyampaikan bahwa uang tunai itu baru saja diambil dari Bank Mandiri di Jalan KH. Ahmad Muksin, bersama menantunya yang berinisial E.
DW dan E diketahui menuju Cafe Pesona Mahakam untuk melakukan reservasi tempat arisan. Mobil korban berwarna biru dongker diparkir sekitar 50 meter dari simpang tiga menuju lokasi kafe.
BACA JUGA: Sindikat Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Samarinda Dibekuk di NTT, Satu Tewas Jatuh dari Plafon
BACA JUGA: 2 Pelaku Pencurian 10 Tabung Gas di Kembang Janggut Ditangkap, 1 Pelaku Masih Buron
Uang tunai yang baru diambil disimpan di bawah alas kaki bagian penumpang depan kiri. Beberapa menit kemudian, saat korban kembali ke mobil, kaca bagian kiri depan telah pecah, dan uang tunai Rp40 juta yang disimpan di dalam mobil telah hilang.
“Uangnya telah ambil dari bank untuk arisan sore nanti. Saat reservasi, mobil korban ditinggal tidak lama,” tuturnya pada Rabu, 16 Juli 2025.
Dalam keternagannya E juga menyampaikan, bahwa dirinya sempat curiga terhadap dua orang yang sejak dari area ATM tampak mencurigakan dan kemungkinan telah membuntuti mereka sejak dari lokasi penarikan uang.
“Langkah awal kami langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Kanit Reskrim telah menurunkan anggota bersama tim piket untuk mengidentifikasi kondisi lapangan,” jelas Iptu Boedi Santoso.
BACA JUGA: Polisi Bekuk Dua Pelaku Pencurian Motor di Samarinda, Terungkap Berkat CCTV
Ia menambahkan bahwa koordinasi segera dilakukan dengan pihak Bank Mandiri untuk membuka rekaman CCTV yang mungkin merekam gerak-gerik pelaku saat mengikuti korban atau saat berada di area bank.
“Ada kemungkinan korban memang telah dibuntuti sejak dari bank. Makanya kami akan periksa rekaman CCTV-nya guna mendapat petunjuk,” lanjut Boedi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
