Meski Sudah Naik Status, Rumah Sakit GSM Masih Sangat Kekurangan Dokter

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Rumah Sakit Umum Daerah Gerbang Sehat Mahulu (RSUD GSM) Ujoh Bilang hingga kini masih mengalami keterbatasan tenaga medis. 

Terutama dokter spesialis yang menangani pasien kritis di unit perawatan intensif (ICU). 

Diketahui, sejak bulan Oktober 2024 lalu, rumah sakit ini sudah menaikan statusnya dari tipe Pratama menjadi tipe D umum. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mahulu, dr Petronela Tugan menginginkan agar kenaikan status rumah sakit ini dapat diikuti dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang lengkap. 

BACA JUGA: RSUD Pratama Kerang Hanya Punya 1 Dokter Tetap

BACA JUGA: RSUD RAPB PPU Pamerkan Alat Tensi Robotik

“Kita sebenarnya mengharapkan ada yang namanya dokter intensif, tapi ternyata ada beberapa kendala, karena memang mesti ada juga dokter spesialis sebagai pembina, meskipun dokter umum yang mendampingi setiap harinya. Jadi untuk sementara dokter spesialis memang belum lengkap,” ujar dr Petronela Tugan yang juga menjabat Plt Direktur Rumah Sakit GSM, Jumat (20/6/2025). 

Disebutkan, bahwa saat ini rumah sakit GSM baru memiliki 6 dokter umum. 

Adapun dokter spesialis hanya memiliki masa tugas 1 tahun saja. Karena ditugaskan langsung dari Kementerian Kesehatan melalui Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS). 

“Yang ada saat ini dokter spesialis penyakit dalam. Tapi bulan Juni ini sudah berakhir masa kontraknya. Karena hanya satu tahun saja. Bisa diperpanjang tapi tergantung dari mereka. Karena itu sifatnya sukarela bukan wajib kerja,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pasien Kerap Menumpuk, Kapasitas Ruang IGD RSUD Panglima Sebaya Perlu Ditingkatkan

BACA JUGA: Yuk Intip Fasilitas Instalasi Kedokteran Nuklir di RSUD AWS

Menurut dr Nela, jika dipertimbangkan berdasarkan beban kerja di setiap bidang, idealnya rumah sakit GSM harus memiliki 10 dokter umum. 

Termasuk dokter spesialis untuk menempati beberapa bidang yang belum lengkap, seperti dokter spesialis anestesi.

Sumber: