Bankaltimtara

Berobat Jangan Hanya ke AWS, Dinkes Kaltim Sebar Pelayanan IGD ke Semua RS

 Berobat Jangan Hanya ke AWS, Dinkes Kaltim Sebar Pelayanan IGD ke Semua RS

Suasana IGD RSUD AWS saat malam hari.-Mayang/Disway Kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim), Jaya Mualimin, memastikan pelayanan gawat darurat di seluruh rumah sakit Pemprov sudah merata.

Langkah ini diambil setelah muncul keluhan masyarakat terkait antrean panjang dan penumpukan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda.

Menurut Jaya, hasil peninjauan bersama Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menunjukkan kondisi pelayanan di AWS memang perlu diatur ulang.

Namun, temuan lapangan juga menunjukkan beberapa rumah sakit daerah lain memiliki ruang IGD yang masih kosong. Bahkan layak digunakan untuk penanganan pasien.

BACA JUGA:Kaltim Targetkan Swasembada Pangan 2027, Pemerintah Fokus Tata Lahan dan Percepatan Cetak Sawah

"Kami ingin pelayanan ini imparsial, tidak hanya fokus di AWS saja. Di rumah sakit lain seperti Korpri, fasilitas IGD-nya bagus dan masih kosong. Karena itu nanti akan dibagi agar tidak semua pasien menumpuk di AWS,"kata Jaya, Rabu 29 Oktober 2025 malam.

Ia menuturkan, sistem pembagian pelayanan ini memungkinkan pasien dengan kondisi ringan untuk diarahkan ke rumah sakit lain milik Pemprov.

BACA JUGA:Jawab Masalah Antrean Pasien RSUD AWS Samarinda, Gedung Pandurata Ditarget Rampung Akhir 2025

Misalnya, pasien dengan keluhan maag, flu, atau demam biasa, bisa dirawat sementara di RS Korpri, RS Mata, atau RS Jiwa, tanpa harus ke AWS.

"Pasien dengan penyakit ringan bisa dirawat 1x24 jam, lalu pulang. Sementara AWS fokus pada pasien berat yang butuh penanganan spesialis lengkap," jelasnya.

Langkah ini diharapkan mempercepat pelayanan sekaligus mengoptimalkan kapasitas seluruh rumah sakit daerah yang dikelola Pemprov.

Jaya menegaskan, koordinasi antar-rumah sakit akan dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan agar berjalan satu sistem.

Selain pembagian pasien, Jaya juga menyoroti pentingnya perbaikan tata letak IGD di AWS agar tidak menimbulkan kesan buruk bagi masyarakat.

Ia menilai, beberapa area triase atau tempat pemeriksaan awal pasien selama ini membuat warga salah paham karena tampak seperti pasien dibiarkan di luar ruang perawatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait