Meski Sudah Naik Status, Rumah Sakit GSM Masih Sangat Kekurangan Dokter
Rumah Sakit GSM Ujoh Bilang, Mahulu masih membutuhkan banyak dokter umum dan spesialis. -(Disway Kaltim/ Iswanto)-
Jumlah kebutuhan ini tidak termasuk untuk mengisi kekurangan dokter di setiap Puskesmas yang tersebar di 5 kecamatan.
“Sebenarnya kita membutuhkan itu minimal ada 10 dokter umum, karena sudah naik kelas otomatis pelayanan akan lebih meningkat. Karena sistem kerja shift. Jadi kita masih banyak butuh dokter umum, karena yang ada saat ini baru 6,” sebutnya.
BACA JUGA: Kukar Gandeng UGM dan UNDIP untuk Atasi Krisis Dokter Spesialis
BACA JUGA: Mutasi Dokter Disoal IDAI, Menkes Budi Bantah Ada Motif Politik
“Kalau tambah puskesmas lagi itu pasti kebutuhannya tambah banyak. Karena seharusnya untuk pelayanan BPJS di Puskesmas, dua dokter sebenarnya. Dokter umum sama dokter gigi, karena beban kerjanya kan 24 jam,” lanjutnya.
Disinggung terkait kebutuhan tenaga kesehatan lainnya seperti perawat dan bidan, menurut dr Nela, sebenarnya sudah cukup, bahkan jumlahnya sudah melebihi kebutuhan.
Hanya saja pola penempatannya saja yang belum merata.
Untuk itu, ke depannya diperlukan analisis beban kerja, sebab selama ini kebanyakan tenaga kesehatan masih bertumpuk di beberapa Puskesmas.
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan di Kaltim Belum Merata, Pemprov Akan Tingkatkan Jumlah Dokter Spesialis
BACA JUGA: Kondisi Geografis dan Akses yang Sulit Jadi Penyebab Krisis Dokter Spesialis di Mahulu
Padahal di rumah sakit, jumlahnya masih terbatas.
“Kalau tenaga perawat ataupun bidan umumnya sudah cukup, malah berlebihan, hanya saja tidak merata. Belum bisa memenuhinya kebutuhan yang sama. Misalkan di rumah sakit butuh banyak, tapi ternyata numpuk di Puskesmas. Artinya ini kita perlu analis lagi soal beban kerja, supaya kita paham seperti apa kebutuhan kita,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
