Kondisi Geografis dan Akses yang Sulit Jadi Penyebab Krisis Dokter Spesialis di Mahulu
RSP Ujoh Bilang, Kabupaten Mahulu masih kekurangan tenaga dokter spesialis.-(Ist./Nomorsatukaltim)-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Akses transportasi yang sulit dan jarak yang sangat jauh punya andil terbesar terhadap krisis dokter spesialis di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim).
Akses terhadap kebutuhan dasar, tentunya menjadi pertimbangan utama bagi para dokter spesialis yang hendak mengabdi di Mahulu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mahulu, dr Petronela Tugan, M.kes kepada NOMORSATUKALTIM menanggapi krisis dokter di kabupaten termuda di Kaltim tersebut.
Menurut dr Nela, sulitnya mendapatkan dokter spesialis di Mahulu, karena para dokter memiliki hitungan-hitungan khusus. Apalagi Mahulu yang merupakan wilayah perbatasan negara, dan harga semua bahan kebutuhan pokok serba mahal.
BACA JUGA: 2 Bacalon Gubernur Kaltim Diharap Datang Langsung ke Mahulu, Bukan Sekadar Kampanye, Tapi..
BACA JUGA: Ratusan Masyarakat Demo di Kantor PLN, Tuntut Copot Jabatan Manajer PLN UP3 Berau
Sehingga dengan kondisi seperti itu, para dokter juga tentunya menginginkan income atau penghasilan yang sesuai.
“Terutama kondisi geografis yang sulit di Mahulu. Karena kondisi yang sulit, tentu mereka berharap bisa mendapatkan income yang sesuai. Jarak ke Mahulu kan jauh kalau mau ke kota, terutama yang dari luar daerah, dan hitungan seperti itu menjadi pertimbangan khusus bagi mereka,” ujar dr Nela.
Untuk diketahui, perjalanan menuju Kabupaten Mahulu sebenarnya dapat diakses menggunakan jalur udara, jalur darat dan jalur Sungai Mahakam.
Jika menggunakan jalur udara, dapat diakses melalui bandara APT Pranoto Samarinda dan mendarat di bandara Datah Dawai, Kecamatan Long Pahangai.
BACA JUGA: Ketika DPRD Kukar Sambangi Kota Bangun, Janji Bangun Teras Tepian Indah Jadi Destinasi Wisata
BACA JUGA: Mobil Pengetap Minyak Terbakar di Tenggarong, Dua Orang Dirawat ke RS
Namun jadwal penerbangan yang menggunakan pesawat perintis itu tidak tersedia setiap hari. Melainkan hanya 3 hingga 4 kali saja dalam sebulan.
Letak bandara tersebut juga masih jauh dari pusat ibu kota Kabupaten Mahulu, sehingga menyebabkan warga tetap menggunakan akses jalur Sungai Mahakam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: