BSPS 2025 di Kubar Mulai Disalurkan, Tahap Awal Ada 136 Rumah Masing-masing Terima Rp20 Juta
Pembagian buku tabungan bagi penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun Anggaran 2025 di Kubar.-Eventius/Nomorsatukaltim-
Sementara, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kubar, Kamius Junaidi menjelaskan, detail teknis program.
Tahap awal BSPS 2025 menargetkan 136 rumah yang tersebar di delapan kecamatan dan 17 kampung.
BACA JUGA: Redesain Jembatan ATJ Dimulai, DPUPR Pastikan Proyek Sesuai Standar
BACA JUGA: Anggaran Kesehatan Harus Tepat Sasaran, DPRD Kubar Ingatkan Pemerintah Daerah
“Besaran bantuannya Rp20 juta per rumah, terdiri Rp2,5 juta untuk upah tukang dan Rp17,5 juta untuk material. Karena sifatnya stimulan, diharapkan ada swadaya dari masyarakat agar hasilnya lebih maksimal,” kata Kamius.
Dia mengungkapkan, jumlah rumah yang dibantu masih jauh dari kebutuhan riil di Kubar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 7.000 rumah tidak layak huni di Kabupaten Kubar.
“Program BSPS tentu tidak bisa menutupi semua kebutuhan. Untuk itu, kami mendorong keterlibatan CSR perusahaan maupun perbankan. Dukungan mereka akan sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kamius.
Pemerintah daerah menyiapkan mekanisme pendampingan agar bantuan tersalurkan tepat sasaran dan transparan.
BACA JUGA: APBD Perubahan 2025 Disahkan, Bupati Edwin Tegaskan Komitmen Bangun Kutai Barat
BACA JUGA: DPRD Kubar Minta OPD Penghasil PAD Diperkuat, Antisipasi Dampak Pemotongan DBH
Aparat desa bertugas memantau pelaksanaan di lapangan, sementara tim Dinas Perkimtan memastikan kualitas pembangunan sesuai standar.
“Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci agar program ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi penerima,” jelas Kamius.
Dia mengatakan, meski jumlah rumah yang dibantu baru sebagian kecil dari total kebutuhan, langkah ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk memperluas program ke wilayah lain.
“Fokus pembangunan ke depan tidak hanya fisik, tetapi juga menyentuh aspek lingkungan, sanitasi, dan MCK agar program memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Kutai Barat,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

