Bankaltimtara

Menanti Peluang Diplomasi paska Serangan Udara AS ke Iran

Menanti Peluang Diplomasi paska Serangan Udara AS ke Iran

Donald Trump, Ali Khamenei.--

Harga Minyak Melonjak Naik

Usai serangan AS ke Iran, harga minyak dunia melonjak pada  Senin (23/6/2025) ke level tertinggi sejak Januari 2025.

BACA JUGA:Eskalasi Konflik Israel-Iran Meningkat, DPR Minta WNI Segera Dievakuasi

Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 1,97% menjadi USD78,53 per barel, sementara jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,04% menjadi USD75,35.

"Selain Israel, tampaknya hampir tak ada negara di kawasan yang menyambut gembira serangan ini,” kata Giorgio Cafiero, pakar keamanan Timur Tengah.

Negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) khususnya mengkhawatirkan berakhirnya stabilitas di kawasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara Teluk berusaha memperbaiki hubungan diplomatik dengan Teheran demi melindungi kepentingan ekonomi.

Arab Saudi, misalnya, sudah menyatakan keprihatinan besar atas eskalasi konflik.

"Mereka sangat takut eskalasi, tapi saya rasa mereka juga tidak sepenuhnya kecewa melihat Iran kini dibombardir oleh Israel dan AS,” kata Fawaz Gerges.

BACA JUGA:Iran Dibombardir, Trump Tawarkan “Kesempatan Kedua” untuk Kesepakatan Nuklir

Di saat yang sama, negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab masih melihat AS sebagai penjamin keamanan.

"Kalau konflik antara Washington dan Teheran terus memanas,” lanjut Cafiero, "tekanan terhadap negara-negara ini untuk berpihak akan makin besar.”

Menanti Solusi Diplomasi

Trump berbicara tentang "peluang untuk perdamaian,” namun di Teheran, narasi berbeda yang berkembang.

"Kami sedang dalam proses negosiasi dengan AS, ketika Israel menyerang kami,” tulis Menlu Iran, Abbas Araghchi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait