Bankaltimtara

Menanti Peluang Diplomasi paska Serangan Udara AS ke Iran

Menanti Peluang Diplomasi paska Serangan Udara AS ke Iran

Donald Trump, Ali Khamenei.--

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Paska serangan udara AS ke Iran, sejumlah negara menyerukan upaya diplomasi demi menghentikan pecahnya perang lebih besar.

Iran pun mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang menjadi jalur penting perdagangan laut internasional.

Teheran memberikan respons cepat dengan melancarkan serangan roket ke Israel.

Iran dikhawatirkan juga akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah, atau yang lebih parah, menutup jalur transportasi minyak di Selat Hormuz.

Pada Minggu (22/6/2025), parlemen Iran menyetujui blokade selat yang berbatasan dengan Oman dan Uni Emirat Arab itu, seperti dilaporkan stasiun televisi pemerintah Press TV.

BACA JUGA:AS Mulai Berani Menyerang Iran, Perang Dunia 3 Dimulai?

BACA JUGA:Sejarah Panjang Iran: Dari Kemegahan Persia menjadi Negara Modern yang Berani Melawan Israel

Keputusan akhir masih memerlukan persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional, sebuah badan tertinggi yang beranggotakan orang-orang kepercayaan pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei.

Penutupan jalur laut yang mengangkut 20 persen minyak global itu akan berimbas fatal bagi perekonomian dunia, menurut Kamran Matin, pakar Iran dari Universitas Sussex, Inggris.

Dampaknya pun tidak hanya akan dirasakan oleh negara-negara Barat.

"Cina bisa terputus dari impor minyaknya dari kawasan ini... dampaknya bisa lebih besar bagi perekonomian Cina ketimbang negara-negara Barat,” ujarnya dikutip DW.

Cina dan Rusia, dua sekutu utama Iran, sejauh ini belum memberikan reaksi terhadap keputusan parlemen di Teheran memblokir Selat Hormuz.

Kini, pertanyaan utamanya adalah bagaimana Iran akan membalas serangan AS.

Presiden Trump dengan tegas menyatakan bahwa setiap serangan balasan akan dijawab dengan daya gempur yang luar biasa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait