Bumbu Dapur Wajib ini Ternyata Meningkatkan Risiko Depresi, Kok Bisa?
Penggunaan bumbu dapur secara berlebihan terbukti meningkatkan risiko depresi.-(Foto/ Istimewa)-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Bumbu dapur yang satu ini hampir tak pernah absen dari setiap masakan.
Ia dikenal ampuh memperkuat rasa, namun siapa sangka, di balik kegunaannya itu ternyata menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan mental.
Bumbu yang dimaksud adalah garam.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Immunology, para peneliti mengungkap bahwa konsumsi garam berlebih bisa memicu peningkatan risiko depresi.
BACA JUGA: Probiotik Berpotensi Kurangi Emosi Negatif dalam Dua Pekan
BACA JUGA: Sisi Gelap Dunia Sirkus: Dijual Orangtua, Latihan Ekstra Keras, Disiksa jika Berani Kabur
Dilansir dari Medical Daily, temuan ini bukan hanya teori, tapi telah dibuktikan lewat serangkaian percobaan laboratorium pada tikus.
Selama 5 minggu, tikus dibagi ke dalam dua kelompok. Satu kelompok diberi makanan dengan kadar garam normal, dan kelompok lainnya diberi makanan tinggi garam.
Hasilnya mencengangkan. Tikus-tikus yang mengonsumsi garam tinggi menunjukkan gejala menyerupai depresi, seperti tidak aktif dan tidak tertarik pada eksplorasi lingkungan.
Lebih lanjut, penelitian mengungkap bahwa konsumsi garam tinggi memicu peningkatan produksi protein bernama IL-17A.
BACA JUGA: Baca Doa Ini Jika Merasa Terjebak dalam Situasi Sulit
BACA JUGA: Parkinson Banyak Ditemukan di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya!
Protein ini diketahui berperan dalam memunculkan perilaku cemas dan gejala mirip depresi.
Tingkat IL-17A meningkat di limpa, darah, dan otak para tikus dalam kelompok diet tinggi garam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
