Realisasi Anggaran Sejumlah OPD Rendah, Dedy Okto: Harus Jadi Alarm Serius
Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto.-(Disway Kaltim/ Rizal)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto menyoroti rendahnya realisasi anggaran sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tahun anggaran 2025.
Rendahnya realisasi anggaran tersebut, menurutnya, harus menjadi alarm serius agar persoalan serupa tidak kembali terjadi pada tahun anggaran 2026.
"Anggaran daerah disusun untuk percepatan pembangunan dan peningkatan pelayanan masyarakat, sehingga keterlambatan pelaksanaan kegiatan maupun proses lelang tidak boleh lagi terulang," kata Dedy, Selasa (9/12/2025).
Ia menilai, serapan anggaran yang rendah berpotensi menghambat pemerataan pembangunan, terutama di wilayah kecamatan dan kampung.
BACA JUGA: Serapan Anggaran di Berau Baru 60 Persen, Tak Ada Pilihan Selain Kebut Program
BACA JUGA: 90 Persen Dana Desa di Berau Sudah Cair, DPMK Sebut Dampak PMK 81 Tak Signifikan
“Perencanaan harus matang dan pelaksanaan harus tepat waktu. Kegiatan yang belum berjalan hingga akhir tahun menunjukkan kurangnya kesiapan sejak awal,” ujarnya.
Untuk itu, DPRD meminta seluruh OPD lebih proaktif berkoordinasi dengan pimpinan daerah jika menemui kendala teknis atau administrasi, bukan menunggu hingga batas akhir pelaksanaan.
“DPRD siap melakukan pengawasan dan memberikan dukungan jika ada hambatan. Jangan diam sampai terjadi keterlambatan, karena masyarakat yang akhirnya dirugikan,” tutur Dedy.
Dedy berharap, dorongan percepatan serapan anggaran sejak awal tahun dapat dijalankan secara konsisten.
BACA JUGA: Antisipasi Siklus Banjir Tahunan, Pemkab Berau Akan Bangun Posko Permanen di Kampung Terdampak
BACA JUGA: Pemkab Berau Salurkan Rp630 Juta untuk Penyandang Disabilitas di 10 Kelurahan
“Kita ingin pembangunan merata dan dirasakan masyarakat. Dan itu hanya bisa dicapai jika anggaran dimanfaatkan dengan tepat sasaran dan tepat waktu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Berau, Gamalis menyebut serapan anggaran pada akhir November lalu, baru di angka 60 persen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
