Bankaltimtara

Enam Penghargaan BFF 2025 Tunjukkan Peta Baru Film Balikpapan, Pemkot dan Kurator Soroti Perubahan Tema Sineas

Enam Penghargaan BFF 2025 Tunjukkan Peta Baru Film Balikpapan, Pemkot dan Kurator Soroti Perubahan Tema Sineas

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo saat menyampaikan sambutan di BFF 2025.-Salsabila-Disway Kaltim

Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menjelaskan bahwa BFF telah menjadi agenda tahunan yang disusun untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kompetensi pelaku film.

"Balikpapan Film Festival menjadi tempat bertemunya sineas, produser, sutradara, editor, aktor, dan penikmat film dari berbagai latar belakang. Mereka berbagi pengalaman dan memperluas jaringan di industri film," ujar Ratih.

Ia pun merinci proses penyelenggaraan Balikpapan Film Festival 2025 dimulai dari tahap pendaftaran karya yang dibuka pada 8 hingga 12 September 2025.

Setelah itu, seluruh film yang masuk mengikuti proses penjurian pada 14-19 September 2025 oleh kurator dan juri yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Pengajuan KUR Hingga Rp 100 Juta di Bontang Meningkat

Rangkaian kegiatan publik kemudian digelar pada hari pelaksanaan festival, meliputi screening film, diskusi film pendek, temu komunitas, hingga malam penganugerahan yang menjadi penutup acara.

Ratih menyampaikan bahwa tahun ini festival menerima 259 film dari 92 kota/kabupaten di Indonesia, jumlah yang mencerminkan luasnya partisipasi sineas dari berbagai daerah.

Lebih lanjut, pihaknya menyakini bahwa penyebaran peserta dari berbagai daerah membuat Balikpapan menjadi titik kumpul baru bagi jaringan film nasional.

"Festival seperti ini membantu melihat perkembangan dari tahun ke tahun, termasuk standar teknis, gaya bercerita, dan kemampuan produksi sineas Balikpapan," sebutnya.

Di sisi lain, pemerintah daerah akan tetap menyediakan ruang pembinaan.

Dengan terus mendorong integrasi antara komunitas film, lembaga pendidikan, dan mitra industri agar pembinaan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Kasus Narkoba di Kutai Barat Meningkat, Adat Minta Aparat Perkuat Pengawasan

Tim kurator, Al Fayed Muhammad, Munir Shadikin, dan Servita Ramadhianti menyampaikan catatan kuratorial resmi sebagai dasar penilaian film.

Tema "Harmoni Berkelanjutan" dipilih untuk melihat bagaimana sineas membaca hubungan manusia, lingkungan, dan dinamika kehidupan sehari-hari.

"Film-film ini kami pilih untuk menghadirkan ingatan dan ruang refleksi untuk mengajak kita memberi tempat bagi suara-suara kecil yang sering luput dari riuh persoalan politik maupun percepatan pembangunan negeri ini," ucap Fayed, salah satu kurator.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait