Bankaltimtara

INSA: Penutupan Jalur Pelayaran Kolong Jembatan Mahakam I secara Permanen Bukan Solusi Terbaik

INSA: Penutupan Jalur Pelayaran Kolong Jembatan Mahakam I secara Permanen Bukan Solusi Terbaik

Ketua DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Samarinda, Agus Sakhlan-Disway/ Mayang-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM- Alur pelayaran di kolong Jembatan Mahakam I Samarinda telah disterilitasi selama dua hari ini.

Surat edaran berupa Notice To Mariners (NTM) Nomor PG-KSOP.SMD 13 Tahun 2025 yang dikeluarkan pihak Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda resmi dipatuhi semua insan maritim di Bumi Etam.

Dukungan terhadap Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, untuk menginvestigasi secara menyeluruh pun diberikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners Association (INSA) Samarinda, atau yang dikenal sebagai organisasi pengusaha pelayaran niaga nasional di kota Tepian.

Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Samarinda, Agus Sakhlan yang juga telah menerima Notice To Mariners (NTM) KSOP Kelas I Samarinda, pada Selasa, (29/4/2025) lalu menyambut baik tindakan cepat itu.

BACA JUGA: Jalur Perairan di Kolong Jembatan Mahakam Ditutup Dua Hari, Sterilisasi Dukung Investigasi BBPJN Kaltim

"Tentunya kami pun dan dari insan pelayaran lainnya masih bisa mentoleransi apa yang diambil KSOP. Adapun hal-hal lain kemungkinan akan ditindak lebih lanjut, karena kami belum tahu hasilnya apa," ungkapnya, Kamis (1/5/2025).

Menurutnya, penutupan sementara alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I itu diperlukan sebagai bentuk dukungan terhadap kerja-kerja BBPJN, mempermudah akses pemindaian pada rangka benton pilar 4 yang disinyalir alami kerusakan tersebulung. Dari catatan BBPJN, terdokumentasi secara visual pipa penyangga menjadi miring.

Agus menilai, daripada mengambil risiko lebih besar soal keselamatan banyak orang. Dirinya pun tidak ingin banyak pihak yang dirugikan atas insiden tertabraknya jembatan itu.

"Edaran NTM yang dikelurkan KSOP itu sudah tepat, menjawab permintaan anggota DPRD Kaltim Komisi 2 dan 3 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Kaltim kemarin kan. Jadi langkah antisipasi itu sudah benar," jelasnya.

BACA JUGA: BBPJN Kaltim Lakukan 3 Pengujian Jembatan Mahakam I, Hasilnya akan Disampaikan Setelah Rapat Teknis

"Kami mendukung demi kepentingan umum dan keselamatan pelayaran, namun tidak mengabaikan juga nasib banyak pihak," sambung Agus.

Namun ketika disinggung perihal desakan dewan untuk melakukan penutupan permanen alur Sungai Mahakam, khususnya pada kegiatan pengolongan di bawah Jembatan Mahakam I, menurut Agus, hal itu tidak bisa diputuskan sembarangan. Kebijakan membekukan aktivitas pengolongan bukan hanya satu-satunya solusi terbaik.

Harus ada pematangan rencana ke depan agar tidak terkesan melumpuhkan mata pencaharian masyarakat yang menggantungkan harapan hidupnya bekerja di kawasan perairan.

"Kalau tutup permanen apakah jalan terbaik atau banyak mudaratnya? Banyak yang akan terdampak. Ada pekerja pelabuhan, pekerja bongkar muat, pekerja tambang dan masih banyak lagi," tegas Agus.

BACA JUGA: Polresta Samarinda Terapkan Contraflow saat Jembatan Mahakam I Ditutup, Waspada Kemacetan di 13 Titik Ini!

INSA sebagai salah satu organisasi kemaritiman tentunya menginginkan yang terbaik sehingga harus ada solusi lain terkait usulan menutup alur.

"Contoh tidak boleh lewat Jembatan Mahakam, lalu diarahkan lewat Jembatan Mahkota. Itu namanya ada solusi. Nah kalau alur Sungai Mahakam ditutup itu barang turun naik lewat mana?," tanya Agus.

Dia menekankan, kalau memberi hukuman harus ada solusi yang tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi siapa pun.

Dengan menutup jalur perairan, Agus menilai bahwa hal itu bukan satu-satunya solusi bijak. Mengingat, ketergantungan perputaran ekonomi masyarakat juga melalui kemaritiman.

BACA JUGA: KSOP Jatuhkan Sanksi Pembekuan Operasional Agen Pelayaran Tongkang Penabrak Jembatan Mahakam I

Dia menggarisbawahi, bahwa usulan wakil rakyat untuk menutup jalur penggolongan di bawah jembatan, hanya akan menambah sederet permasalahan baru.

"Sederhananya begini, kasih punishment tapi ada solusi. Jangan kasih punishment tapi dibiarkan saja orang-orang lain terdampak. Karena dampaknya itu bukan hanya di dalam negeri saja. Contoh di hulu sana orang banyak gak bisa kerja, kehilangan mata pencarian. Mulai dari jualan, kerja di tambang, sopir truk dan masih banyak lagi," paparnya.

"Belum lagi di mata luar negeri yang batu baranya diekspor tapi tidak bisa keluar, mandek. Lalu mereka ngomong gak bagus itu (sistem) di Kalimantan. Apakah mau ditinggalkan orang (investor, Red)," tambahnya.

Menurut Agus, Kalimantan khususnya Kaltim mengandalkan pertambangan batu bara sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.

BACA JUGA: DPRD Kaltim Rekomendasikan Jembatan Mahakam Ditutup Lagi

"Karena pertanian tidak ada. Perkebunan juga tidak banyak. Saat ini mungkin solusi terbaik sementara. Tapi menurut kami, penutupan alur pelayaran dalam jangka panjang bukan keputusan tepat. Artinya kalau mau memberikan hukuman, carikan juga solusinya tengahnya yang tidak mengorbankan banyak orang," pungkasnya.

Pelabuhan Samarinda Hasilkan USD 367,29 Juta Ekspor Kaltim

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik Kaltim, tercatat bahwa sebagian besar impor dan ekspor batu bara Kalimantan Timur terjadi melalui perairan, terutama melalui Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda.

Pelabuhan Balikpapan dominan dalam ekspor dan impor, dengan Pelabuhan Samarinda juga signifikan dalam ekspor.

Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2025 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$542,04 juta), Pelabuhan Samarinda (US$367,29 juta), dan Pelabuhan Bonthan Bay (US$274,57 juta).

BACA JUGA: Perbaikan Fender Belum Selesai, Jembatan Mahakam I Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara

Kegiatan ekspor Kaltim masih didominasi oleh sektor pertambangan, terutama batu bara. Nilai ekspor Februari 2025 secara m-to-m mengalami peningkatan sebesar 7,85 persen atau setara US$1.810,01 juta, sedangkan secara y-on-y mengalami peningkatan sebesar 2,45 persen.

Pada periode Januari–Februari 2025, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 70,76 persen.

Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 17,94 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 11,22 persen.

Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Februari 2025 baik secara m-to-m dan y-on-y mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 20,86 persen dan 41,73 persen. Impor Kaltim sebagian besar digunakan untuk bahan baku/penolong.

BACA JUGA: Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Ancam Ekspor Kaltim

Pada Februari 2025, secara m-to-m terjadi penurunan pada hampir seluruh angkutan penumpang baik angkatan udara domestik maupun angkutan laut domestik. Adapun penumpang angkutan udara luar negeri cenderung stagnan.

Namun, secara y-on-y terjadi peningkatan pada hampir seluruh angkutan penumpang kecuali angkutan laut domestik.

Sementara itu, angkutan barang mengalami peningkatan baik secara m-to-m maupun y-on-y. Perkembangan Barang angkutan laut domestik (juta ton) month to month sebesar 9,83 persen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait