Bankaltimtara

Samarinda-Kukar Kerja Bareng Tangani Banjir dari Aliran Kawasan Hulu

Samarinda-Kukar Kerja Bareng Tangani Banjir dari Aliran Kawasan Hulu

Bendungan Benanga yang menjadi penampungan air di wilayah perbatasan Samarinda-Kukar.-Rahmat/Disway Kaltim-

Sungai tersebut berhulu di Muara Badak, melalui Kelurahan Sungai Siring, dan melintasi area konsesi tambang PT Lana Harita sebelum memasuki wilayah kota.

BACA JUGA:Wagub Kaltim Seno Aji Paparkan Skema Gratispol kepada Mahasiswa UINSI

“Kontribusi Sungai Lantung terhadap volume air ke SKM sangat besar dan mengalir terus-menerus,” kata Syaparuddin.

Ia menambahkan bahwa sedimentasi di Sungai Lantung kini sangat berat hingga alurnya nyaris tidak terlihat.

TWAP menilai kondisi tersebut harus diintervensi melalui pembangunan polder.

“Bekas lubang tambang dengan kapasitas tampung besar bisa dimanfaatkan sebagai polder penahan air. Dampaknya signifikan karena aliran dapat dikendalikan dan dilepas pada waktu yang tepat,” ujarnya.

TWAP juga meninjau kemungkinan pembangunan tampungan air di kawasan Kilometer 8 Jalan Samarinda–Bontang, tepatnya di wilayah Loa Janan.

Daerah Tani Aman dan Loa Janan Ilir selama ini menjadi langganan genangan. Sehingga penanganan tambahan dinilai penting.

BACA JUGA:Dinkes Samarinda Percepat Penerbitan SLHS, 16 SPPG Penuhi Syarat

“Kolam retensi di sekitar Kilometer 8 sangat membantu memutus aliran cepat air dari Kukar menuju permukiman warga,” paparnya.

Meski setiap daerah tetap mengurus wilayah masing-masing, mekanisme penanganan akan disatukan melalui satu perencanaan bersama.

TWAP menargetkan seluruh langkah—mulai dari pembangunan kolam retensi di hulu, pembenahan drainase dalam kota, hingga pengaturan aliran SKM—masuk dalam peta risiko regional yang terintegrasi.

"Air tidak pernah mengenal batas kabupaten dan kota. Karena itu perencanaan kita juga harus berubah,” tutup Syaparuddin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: