Fenomena Water Hammer pada BBM Dituding jadi Penyebab Kendaraan di Balikpapan Rusak

Fenomena Water Hammer pada BBM Dituding jadi Penyebab Kendaraan di Balikpapan Rusak

Pengendara saat melakukan pengisian BBM jenis pertamax di salah satu SPBU di Balikpapan.-chandra/disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Fenomena kendaraan bermasalah setelah mengisi bahan bakar di SPBU, hingga kini masih menghantui warga Balikpapan dan sekitarnya.

Menurut informasi yang dihimpun Nomorsatukaltim, keluhan demi keluhan bermunculan. Mulai dari mesin 'brebet' hingga mogok total, memicu tanda tanya besar soal kualitas bahan bakar yang beredar.

Yogi (30), warga Gunung Bugis, beberapa waktu lalu menceritakan bahwa telah menjadi salah satu korban. Yamaha N-Max kesayangannya terpaksa dilarikan ke bengkel akibat mesin yang tiba-tiba ngadat.

"Beberapa hari lalu isi Pertamax Turbo, di SPBU Karang Anyar," ungkap Yogi dengan nada kecewa, Jumat (4/4/2025) lalu. Akibat kejadian ini, ia harus merogoh kocek hingga Rp 1,3 juta, dengan biaya terbesar untuk penggantian pompa bensin seharga Rp 950 ribu.

BACA JUGA:Universitas Mulawarman Siap Dukung Program Pendidikan GratisPol

Kejadian ini membuat Yogi trauma untuk mengisi bahan bakar di SPBU. "Mending beli bensin eceran di botol kaca, biar kelihatan murni," ujarnya.

Menanggapi fenomena ini, Dr. Eng. Samsu Dlukha Nurcholik, akademisi dari Pusat Unggulan IPTEK Teknologi Pengendalian Emisi Maritim Institut Teknologi Kalimantan,  memberikan pandangannya.

"Keluhan masyarakat soal bahan bakar yang menyebabkan kendaraan bermasalah bisa disebabkan oleh kualitas bahan bakar atau kondisi kendaraan itu sendiri," jelas Dlukha, melalui sambungan telepon, Minggu (6/4/2025).

BACA JUGA:Akademisi Unmul Desak Pemerintah Bentuk Tim Independen Uji Kualitas BBM, Libatkan Banyak Pihak

Dlukha menjelaskan bahwa kualitas bahan bakar yang buruk bisa disebabkan oleh kontaminasi air, zat asing, atau degradasi akibat penyimpanan yang terlalu lama.

"Air tidak bisa dikompresi, menyebabkan tekanan ekstrem saat piston bergerak," imbuhnya.

Ia juga menyoroti potensi kerusakan parah pada komponen mesin akibat fenomena tersebut yang disebut water hammer.

Namun, Dlukha juga mengingatkan bahwa masalah pada kendaraan, seperti sistem pengapian atau suplai bahan bakar yang kurang baik, bisa pula menjadi penyebab.

"Termasuk degradasi bahan bakar akibat penyimpanan terlalu lama dapat menurunkan oktan, mengubah komposisi kimia, dan membentuk endapan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: