Fenomena Uap Panas Keluar dari Bawah Rumah Warga Berau, Tim Masih Lakukan Penelitian
Tim gabungan saat melakukan pengecekan munculnya uap panas dari bawah rumah warga di Berau.-Disway/ Rizal-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Kejadian aneh terjadi di Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau pada Rabu, 1 Januari 2025.
Salah satu rumah warga RT 01 keluar hawa panas dari bawah rumah hingga membuat air mendidih. Warga pun membuktikan dengan merebus telur ayam dan hasilnya pun matang.
Selain itu, uap asap panas juga terlihat keluar dari rumah tetangga di sekitar lokasi, sehingga menimbulkan kekhawatiran warga masyarakat Samburakat.
Saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, Kamis (2/1/2025), Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan, fenomena aneh tersebut berawal pada tanggal 1 Januari 2025 pukul 10.00 pagi, dirumah salah satu warga mendapati lantai dan dinding rumah beton terasa panas.
BACA JUGA: Duka di Awal Tahun 2025, 4 Rumah di Berau Hagus Terbakar
BACA JUGA: Polres Berau Rilis Penanganan Kasus Selama 2024, TPPO Menjadi Atensi
"Kemudian, pemilik rumah tersebut melakukan pengecekan pada malam hari, dan melakukan pengeboran pada dinding beton rumah," ungkapnya.
Dari hasil pengecekan itu, didapati asap keluar dari besi beton saat disiram air, dan terkadang mengeluarkan percikan api saat air kering. "Kejadian serupa terjadi pada keesokan hari, keluar asap dari tanah rumah tetangga dari titik pertama," ujarnya.
Selanjutnya, tim BPBD Kabupaten Berau dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Berau, serta melibatkan TNI-Polri dan aparat kampung melakukan pengecekan.
"Dari hasil pengecekan tersebut, didapati arus listrik tetap ada saat MCB dan kilometer listrik dalam keadaan off atau mati," kata Nofian.
BACA JUGA: BPBD Berau Rilis Angka Kejadian Bencana Alam 2024, Kebakaran Masih Rentan
BACA JUGA: Truk Kontainer Terguling di Jalan MT Haryono Balikpapan, Arus Lalin Sempat Tersendat
BPBD Berau bersama BMKG terus memantau perkembangan situasi, warga diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan
Sementara, Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi mengungkapkan, dari hasil sementara yang dilakukan oleh BMKG secara visual, didapati adanya magma di perut Bumi sebagai sumber panas. "Dan adanya patahan kerak bumi," bebernya.
Ade menyarankan untuk memonitor terus tingkat kepanasannya, apakah nantinya semakin luas atau tidak. "Agar segera mencari tempat yang aman jika tingkat panas semakin luas," ujarnya.
Adapun tindakan kedepannya, pihak BMKG membuat surat ke BPBD terkait hasil investigasi awal. Menurutnya, harus segera dilakukan penelitian lebih khusus menggunakan alat khusus (Magnetic Luric).
BACA JUGA: Selama 2024 Pemkab Paser Beri Perlindungan Kepada 46.510 Pekerja Rentan
Dari pengecekan di lokasi, Ade juga mengatakan, bahwa sumber panas di rumah warga tersebut diduga bisa ditimbulkan oleh dua Faktor, yakni faktor alam dan non alam.
"Faktor alam yang diakibatkan pemanasan dari perut bumi yang keluar melalui celah batuan," bebernya.
Menurutnya, hal ini ada hubungannya dengan profil tektonik, dimana ada patahan di sekitar wilayah tersebut dalam skala kecil (microfault).
“Untuk mengetahui lebih detil terkait sumber kedalaman serta volume magma tersebut, perlu ditindaklanjuti dengan pengukuran megnetotlurik. Pengukuran megnetotlurik meurpakan suatu metode untuk scanning bawah permukaan bumi berdasarkan data magnetbumi dan kelistrikan di bawah permukaan," jelasnya.
BACA JUGA: Mayjen TNI Rudy Resmi Jabat Pangdam VI/Mulawarman, Hadapi Tiga Tantangan Utama
BACA JUGA: MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Dua Hakim Beda Pendapat
Kemudian, ia menjelaskan, faktor non alam, seperti instalasi grounding atau kelistrikan lainnya, saat ini sedang diperiksa oleh petugas PLN.
Sementara itu, warga Kampung Samburakat berharap fenomena uap panas ini dapat segera teratasi, mengingat ketidakpastian yang menyelimutinya.
Mereka juga meminta agar pemerintah daerah terus memberikan perhatian serius untuk mencegah terjadinya bencana alam yang lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: