Tingkatkan Kontribusi PAD, Pemkab Berau Fokus Kembangkan Objek Wisata Potensial

Bupati dan Wakil Bupati Berau bersama Kepala Disbudpar dan rombongan saat meninjau Pulau Kakaban di Kecamatan Maratua.-(Foto/ Istimewa)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mencatat pada tahun 2024 lalu, retribusi pariwisata yang masuk ke daerah dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berau mencapai Rp 435,62 juta.
"Jumlah ini meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka Rp 50 juta," kata Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, Selasa (8/4/2025).
Diungkapkannya, Disbudpar Berau tengah fokus mengembangkan sejumlah obyek wisata potensial yang selama ini belum tergarap maksimal, untuk terus meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Berau.
"Berau ini memiliki banyak sekali objek wisata yang mempunyai daya tarik. Tetapi, belum semua objek wisata itu ditangani dengan baik, walaupun sudah bisa dikunjungi wisatawan," ungkapnya.
BACA JUGA: Dermaga Sanggam Bakal Diperbaiki, Intip Beragam Fasilitas yang Akan Tersedia Berikut ini!
BACA JUGA: Berusia Tua, Kendaraan Dinas Pemkab Berau akan Dilelang
Menurutnya, objek wisata yang ada hanya perlu fasilitas, aksesibilitas dan amenitas.
"Itu yang belum kita masuk ke sana. Sementara ini masih dikelola masing-masing kelompok pengelola," tuturnya.
Ilyas mengungkapkan, sejumlah objek wisata yang selama ini berkontribusi besar terhadap PAD Berau antara lain, Air Panas Pemapak Bapinang, Keraton Sambaliung, dan Museum Gunung Tabur.
"Selain itu, Tulung Ni' Lenggo di Kampung Tembudan juga mencatat kunjungan wisatawan yang tinggi, meski hasilnya masih masuk ke kas kampung," bebernya.
BACA JUGA: Disbudpar Berau Dorong Pelaku Usaha Lebih Inovatif Kembangkan Produk Ekraf
BACA JUGA: Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan Bersiap Mandiri dengan Skema BLUD
Ada juga beberapa destinasi lainnya seperti Sungai Kian di Kecamatan Talisayan, Pantai Batu Dua di Biduk-Biduk, dan Air Terjun Bidadari di Teluk Sumbang masih belum dikelola secara optimal.
"Kalau kita sudah bisa menyentuh sedikit saja, itu insyaallah sudah bisa dikunjungi banyak orang. Tapi kita menyesuaikan itu dengan ketersediaan anggaran kita, tenaga kita," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: