Disbudpar Berau Dorong Pelaku Usaha Lebih Inovatif Kembangkan Produk Ekraf

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir-Disway/ Rizal-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mendorong para pelaku usaha untuk lebih kreatif dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif (ekraf).
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir mengatakan, kreativitas perlu dilakukan untuk terus menjaga keberlangsungan usaha agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
"Kreativitas yang tidak menghasilkan nilai ekonomi bukanlah bagian dari ekraf," kata Ilyas, Minggu (6/4/2025).
Menurutnya, diperlukan inovasi yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga memiliki nilai jual tinggi dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Puncak Arus Balik di Bandara Kalimarau Berau Diprediksi Meningkat Pada 7 April
BACA JUGA: Kapolres Berau Komitmen Berantas Premanisme Berkedok Ormas
"Ekonomi kreatif itu bukan sekadar kreativitas, tetapi kreativitas yang bisa menghasilkan uang. Jika hanya sekadar kreatif tapi tidak ada nilai ekonominya, itu bukan ekraf," tuturnya.
Keberlanjutan menjadi kunci dalam industri ekonomi kreatif. Salah satu tantangan terbesar bagi pelaku usaha adalah memastikan ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja agar produksi tetap berjalan meskipun permintaan meningkat.
"Jangan sampai kita sudah promosi ke luar negeri, tiba-tiba ada pesanan 10 ribu unit, tetapi bahan bakunya tidak tersedia. Ini yang berbahaya," jelasnya.
Selain bahan baku, kata dia, penting bagi pelaku usaha untuk melakukan manajemen produksi.
BACA JUGA: Gelar Rakor Guna Memperkuat Komitmen untuk Memajukan Sektor Ekonomi Kreatif di Berau
BACA JUGA: Buaya Muncul di Permukiman, Warga Melati Jaya Waswas
Pelaku usaha jangan terpaku pada pemenuhan pesanan dalam jumlah besar sekaligus, tetapi membaginya dalam periode produksi.
"Misalnya, ada permintaan 10 ribu unit, bisa dikerjakan dengan cara dicicil. Dengan cara ini, kontinuitas produksi tetap terjaga, permintaan bisa dipenuhi, dan harga produk pun tetap kompetitif," bebernya.
Pengembangan ekraf harus berjalan seiring dengan promosi wisata. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah wisata berbasis kerajinan rotan yang ada di Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay.
"Seperti wisata rotan yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Kita bisa membuat wisata edukasi tentang bagaimana rotan diolah, mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk jadi," ucapnya.
BACA JUGA: Aktivitas Tambang Ilegal Kembali Terjadi di Kawasan Hutan Pendidikan Unmul Saat Libur Lebaran
BACA JUGA: Pengunjung Museum Mulawarman Tenggarong Tembus 2.000 Orang Per Hari Selama Libur Lebaran
Menurutnya, wisata edukasi semacam ini akan memberikan pengalaman berharga bagi wisatawan, sekaligus mendorong masyarakat lokal untuk lebih terlibat dalam industri ekonomi kreatif.
"Saya berharap, dengan dorongan ini, pelaku usaha di Berau dapat lebih inovatif dalam mengembangkan produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi, serta mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: