Akhirnya, UNESCO Akui Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Akhirnya, UNESCO Akui Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Reog Ponorogo diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.-(Foto/Wikipedia)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Reog Ponorogo resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO dalam kategori "In Need of Urgent Safeguarding". 

Keputusan ini diumumkan pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage sesi ke-19 yang berlangsung di Asuncion, Paraguay, pada 3 Desember 2024.

Pengakuan ini menandai langkah besar dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional Indonesia, khususnya Reog Ponorogo yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Ponorogo, Jawa Timur.

Dalam sidang tersebut, Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar, menyampaikan rasa syukur atas pengakuan ini. 

BACA JUGA: Mengadopsi Literasi Asesmen Pola Selandia Baru untuk Pendidikan Berkualitas di Kalimantan Timur

BACA JUGA: Progres Proyek Pasar Pagi Samarinda Capai 80 Persen, Dinas PUPR Targetkan Akhir Tahun Ini Selesai

Ia menegaskan pentingnya seni Reog sebagai simbol budaya Indonesia yang mengakar kuat dalam nilai-nilai tradisional dan semangat gotong royong.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, melalui pesan video yang ditayangkan dalam sidang, menyampaikan bahwa inskripsi Reog Ponorogo oleh UNESCO menjadi momen penting dalam sejarah pelestarian budaya Indonesia. 

Pemerintah bersama komunitas lokal telah berupaya mendokumentasikan, mempromosikan, dan mengintegrasikan seni ini ke dalam pendidikan formal dan nonformal. 

Langkah ini diambil agar nilai-nilai luhur dalam seni Reog tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.

BACA JUGA: Harga Makanan di Teras Samarinda Dikeluhkan Pengunjung, Begini Respons Pemkot

BACA JUGA: Pemekaran 3 Kecamatan di Mahulu Masih Menunggu Keputusan Kemendagri

Reog Ponorogo bukan hanya sekadar seni pertunjukan. Ia mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. 

Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: