Hingga Juli 2024, Kekerasan Anak dan Perempuan di Balikpapan Tembus 116 Kasus

Hingga Juli 2024, Kekerasan Anak dan Perempuan di Balikpapan Tembus 116 Kasus

Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni. -(Foto/Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Merespons potensi kenaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan melakukan beberapa langkah sebagai upaya pencegahan.

Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni mengungkapkan bahwa pihaknya secepat mungkin mengambil respons, karena ada kecenderungan peningkatan kasus, dibanding tahun sebelumnya. 

Heria menjelaskan bahwa pada tahun 2023, tercatat ada 132 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Balikpapan.

"Saat ini, jumlah kasus sudah mencapai 116," ujar Heria, pada Senin (22/7/2024).

BACA JUGA: Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Mahulu Banyak Ditangani Melalui Hukum Adat

Dari 166 kasus kekerasan yang tercatat, sebagian besar merupakan kekerasan seksual dengan 77 kasus.

"Kekerasan fisik tercatat 27 kasus, kekerasan psikis 4 kasus, eksploitasi seksual 4 kasus, perdagangan orang 1 kasus, dan kekerasan lainnya 2 kasus," tambah Heria.

Dengan jumlah kasus yang sudah mencapai 116 hingga bulan ini, ada kemungkinan besar angka tersebut akan terus meningkat dibandingkan tahun lalu.

"Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangat diperlukan," tegas Heria.

BACA JUGA: Remas Payudara Anak di Bawah Umur, Pria Ini Ditangkap Polisi

Saat ini, DP3AKB gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini juga dilaksanakan di sekolah-sekolah dan sudah berjalan," jelasnya.

Heria berharap program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat untuk mencegah lonjakan kasus kekerasan.

"Saya berharap program ini efektif sehingga kasus kekerasan tidak terus meningkat secara signifikan," pungkas Heria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: