Lantik 6 Pejabat Tinggi Pratama, Fahmi Minta Segera Selaraskan Program
Bupati Paser, Fahmi Fadli-Prokopim Pemkab Paser-
Jika itu berjalan sesuai rencana katanya pada tahun-tahun berikutnya tinggal melakukan pemeliharaan.
“Begitu juga dengan bangunan berbagai fasilitas umum melalui cipta karya, juga ketersediaan air minum dan air bersih bagi seluruh warga Kabupaten Paser," jelas orang nomor satu di Pemkab Paser itu.
BACA JUGA : Sudah 27 Tahun Berjualan, Ini Respons Warga Samarinda Setelah Tahu Warkop Pisgap Vorvoo Akan Dibongkar
Fahmi berpesan kepada Dinas Kesehatan agar memastikan pelayanan dasar di bidang kesehatan berjalan secara optimal.
Kabupaten Paser memiliki 1 Rumah Sakit (RS) tipe B, kemudian RS Kerang dan yang akan menyusul RS Batu Kajang.
Ditambah 19 Puskesmas yang separuhnya merupakan Puskesmas Rawat Inap, serta 133 Puskesmas Pembantu di seluruh wilayah Paser.
"Ini seharusnya menjadi jaminan kualitas kesehatan masyarakat Paser menjadi baik, angka kematian ibu menurun, begitu juga angka kematian bayi, termasuk menurunkan angka stunting bekerja sama dengan pihak terkait," ucap Fahmi.
Untuk kepala Dinas Perikanan Paser, mengemban tanggung jawab untuk meningkatkan produksi dan produktivitas di sektor perikanan.
Tentunya dengan memanfaatkan potensi sumber daya perikanan yang dimiliki secara optimal dan dikelola secara terintegrasi, terkendali dan berdaya saing sehingga mampu berperan aktif dalam pencapaian visi misi Kabupaten Paser secara berkesinambungan.
"Daerah kita memiliki peluang yang cukup besar dari sektor perikanan, baik pembudidayaan ikan air tawar, ikan air payau atau air tawar, maupun air laut. Dengan potensi itu, saya harap dapat terus meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ungkapnya.
BACA JUGA : Perusahaan China Minta Pasokan CPO 5.000 Ton per Bulan dari Kaltim
Sedangkan untuk Direktur RSUD Panglima Sebaya, nantinya RSUD tersebut tentu akan menjadi rujukan terakhir penanganan penyakit di Kabupaten Paser, poli dan dokter spesialis yang hampir lengkap.
Salah satu tugas utama saat ini yaitu peningkatan kompetensi dan kualifikasi semua tenaga kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu dinamis menuntut daya adaptasi para dokter untuk selalu belajar mempelajari hal baru.
"Pengetahuan para dokter harus benar-benar up to date untuk menghindari salah diagnosis, mal praktek atau kekeliruan lain dalam menangani pasien," tandas Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: