Perusahaan China Minta Pasokan CPO 5.000 Ton per Bulan dari Kaltim

Perusahaan China Minta Pasokan CPO 5.000 Ton per Bulan dari Kaltim

Pj Gubernur Kaltim bertemu petinggi BUMD Provinsi Anhui, Petroleum LR di sela lawatannya ke China.-(Foto/Dok.Adpimprov Kaltim)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dalam kunjungan kerja ke Huangshan, Provinsi Anhui, Tiongkok, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Pj Gubernur Kaltim), Akmal Malik menerima audiensi dari Petroleum LR, perusahaan pengimpor minyak kelapa sawit milik Pemerintah Provinsi Anhui. 

Pertemuan ini menghasilkan permintaan signifikan dari China akan crude palm oil (CPO) dari Kalimantan Timur (Kaltim).

Petroleum LR menyampaikan kebutuhan mereka akan CPO dari Kaltim dengan volume awal sebesar 5.000 ton per bulan. Jika pasokan ini dapat dipenuhi dengan konsisten, jumlah yang diminta akan meningkat menjadi 30.000 ton per bulan. 

BACA JUGA: Pengusaha Tiongkok Siap Investasi Rp13,8 Triliun untuk Industri Pertanian di Kaltim

"Petroleum LR membutuhkan pasokan CPO sebesar 5.000 ton per bulan pada tahap awal. Jika Kaltim mampu memenuhi kuota ini, permintaan akan ditingkatkan menjadi 30.000 ton per bulan," ujar Akmal Malik, dilansir dari siaran pers, Kamis (20/6/2024).

Pj Gubernur Akmal Malik menyambut baik permintaan tersebut dan menegaskan bahwa Kaltim siap untuk memfasilitasi kebutuhan ini.

BACA JUGA: Kaltim Kirim Delegasi ke Anhui China, Jajaki Kerjasama Ekonomi dan Pendidikan 

Menurut Akmal Malik, Kaltim memiliki lahan kelapa sawit seluas 1,5 juta hektare dan 106 pabrik pengolahan kelapa sawit. Pada tahun 2024, produksi CPO Kaltim mencapai 4,59 juta ton dan 19,8 juta ton tandan buah segar (TBS).

"Kaltim memiliki kapasitas yang besar untuk memenuhi permintaan ini. Kami siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku, lokasi lahan yang diinginkan, dan tenaga kerja yang diperlukan," kata Akmal Malik. 

Pemerintah Provinsi Kaltim akan mendukung penuh realisasi permintaan ini. Mereka akan membantu dalam survei lokasi dan memastikan ketersediaan bahan baku serta tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Petroleum LR. 

BACA JUGA: Sri Wahyuni Kenalkan Keunikan Wisata Alam di Kaltim kepada Konsulat Jenderal Australia

"Saat ini, pabrik-pabrik di Kaltim telah memiliki pembeli tetap. Namun, kami membuka peluang bagi Petroleum LR untuk mengajukan proposal pembelian jangka panjang dengan skema yang diinginkan. Semakin besar volume yang dibeli, semakin kompetitif harga yang dapat kami tawarkan," tambah Akmal Malik.

Selain memenuhi permintaan CPO, Akmal Malik mendorong Petroleum LR untuk melihat peluang pengembangan bisnis lebih lanjut dengan melakukan hilirisasi produk kelapa sawit. Pembangunan pabrik biodiesel dan produk turunan lainnya dari kelapa sawit dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar.

BACA JUGA: Ombudsman Kaltim Buka Kanal Pengaduan PPDB, Masyarakat Tak Perlu Takut Melapor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: