IKN Menjadi Destinasi Wisata Paling Banyak Dikunjungi di Kaltim Saat Libur Lebaran

Para pengunjung di IKN selama libur Lebaran 2025.-Humas Otorita IKN-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM –Ibu Kota Nusantara (IKN) tercatat sebagai destinasi yang paling banyak dikunjungi selama libur Lebaran 2025 dengan total lebih dari 65 ribu pengunjung.
Selain IKN, beberapa destinasi favorit lainnya tersebar di kota dan kabupaten se-Kaltim. Kota Balikpapan kembali menjadi salah satu primadona wisata selama libur panjang Hari Raya Idulfitri 2025 di Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut data dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kota Balikpapan yang dihimpun beberapa waktu lalu, Pantai Manggar mengalami lonjakan wisatawan yang mencapai 40.720 selama libur Lebaran 2025.
Disamping itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Provinsi (Disparprov) Kaltim, Baihaqi mengatakan, bahwa selain daya tarik pantainya, geliat industri wisata di Balikpapan turut berkontribusi pada meningkatnya jumlah pengunjung.
BACA JUGA: 64 Ribu Wisatawan Berkunjung ke KIPP IKN Selama Musim Libur Lebaran 2025
BACA JUGA: Libur Lebaran, KIPP IKN Diserbu Wisatawan, Tembus 12 Ribu Orang Sehari
“Hotel-hotel di sekitar kawasan wisata dilaporkan penuh, sementara restoran dan pusat kuliner khas Balikpapan, seperti warung seafood di dekat pantai, kebanjiran pelanggan,” tuturnya Kamis (10/4/2025).
Ia juga menyebutkan bahwa wisata alam masih menjadi daya tarik utama di Kaltim. "Pantai Manggar adalah salah satu destinasi yang paling ramai. Keluarga lebih memilih wisata yang mudah diakses dan memiliki fasilitas lengkap," ujarnya.
Selain Pantai Manggar, Balikpapan menawarkan berbagai daya tarik lain bagi wisatawan, seperti wisata edukasi di Penangkaran Buaya Teritip, keindahan alam di Pantai Lamaru, serta wisata sejarah di Monumen Perjuangan Rakyat.
“Dengan semakin berkembangnya sektor wisata di Balikpapan, kota ini semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu gerbang pariwisata Kalimantan Timur,” tambahnya.
BACA JUGA: Lampaui Target, Pendapatan Pantai Manggar Balikpapan Tembus Ratusan Juta selama Libur Lebaran
BACA JUGA: Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan, Surganya Buah Tangan Khas Kaltim
Lonjakan wisatawan ini menurutnya juga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Di Samarinda, Jungle Waterworld menjadi pilihan utama, Kutai Kartanegara mencatat kunjungan tinggi di Pantai Ambalat Samboja, disusul destinasi unggulan lain seperti Air Terjun Jantur Mapan (Kutai Barat), Kemilau Laut Pondong (Paser), Pulau Beras Basah (Bontang), Embung Wisata Banyu Langit (Kutai Timur), Air Panas Asin Pamapak (Berau), dan Pantai Tanjung Jumlai (Penajam Paser Utara),” jelas Baihaqi.
Namun, Baihaqi menyampaikan bahwa lonjakan wisatawan belum merata di seluruh wilayah.
“Masih ada beberapa daerah yang belum mengalami peningkatan signifikan, terutama yang aksesnya sulit dan fasilitasnya terbatas,” ujarnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Kontribusi PAD, Pemkab Berau Fokus Kembangkan Objek Wisata Potensial
BACA JUGA: Jumlah Pengunjung Wisata Kemilau Laut Pondong Meningkat dari Tahun Lalu
Namun Disparprov Kaltim melaporkan total pergerakan wisatawan mencapai 480.626 orang pada periode 1 hingga 7 April 2025.
Baihaqi mengungkapkan bahwa data tersebut dihimpun dari 100 destinasi wisata di seluruh provinsi.
"Data kami peroleh melalui pencatatan tiket dan pemantauan langsung dari petugas pengelola destinasi," jelasnya.
Pergerakan wisatawan ini berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah, dengan estimasi perputaran uang mencapai Rp48,062 miliar.
BACA JUGA: Waspada Gelombang Pendatang Baru Usai Lebaran, Disdukcapil Balikpapan Siapkan Pendataan Khusus
BACA JUGA: Dugaan Modus Baru Gelandangan Pengemis di Balikpapan, Satpol PP Tegaskan akan Tindaklanjuti
Ia menambahkan bahwa diperlukan upaya pengembangan infrastruktur dan promosi yang lebih merata agar destinasi dengan potensi tinggi di daerah terpencil juga dapat berkembang.
Disparprov Kaltim berharap lonjakan ini menjadi momentum untuk mendorong pemerataan pembangunan pariwisata.
“Pengembangan fasilitas, amenitas, serta strategi promosi yang lebih luas sangat dibutuhkan agar ke depan target kunjungan wisatawan dapat tercapai secara optimal,” pungkas Baihaqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: