Polemik Air Bersih di Kawasan Damanhuri, Walikota: Jangan Seakan-akan Pemerintah Bukan Sebagai Pelayan Publik

Polemik Air Bersih di Kawasan Damanhuri, Walikota: Jangan Seakan-akan Pemerintah Bukan Sebagai Pelayan Publik

Wali Kota Samarinda, Andi Harun-Disway/Ari-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Andi Harun memberikan tanggapanya terakit krisis air bersih pada pemukiman yang ada di Kawasan Jalan Damahuri, terkhusus pada Perumahan Borneo Muqti 2 yang sudah terjadi sebelum Lebaran kemarin.

“Jangan seakan-akan pemerintah itu bukan sebagai pelayan publik,” tegas orang nomor satu Samarinda ini di sela-sela kegiatannya, Jumat (19/04/2024).

Menurut Andi Harun, soal krisis air bersih ini harus diusut terlebih dahulu muara permasalahannya.

Apakah developer/pengembang sudah menyerahkan fasilitas umumnya kepada Pemerintah Kota Samarinda.

BACA JUGA : Gagalkan Peredaran Narkoba di Balikpapan, Petugas Temukan 26 Paket Sabu Dalam Saku Celana Pria

“Coba tanya ke pihak pengembangnya apakah fasumnya (Fasilitas Umum, Red.) ke pihak pemerintah, berdasarkan Permen PU dan Permendagri tentang penyerahan Fasum kepada Pemrintah. Pengembagnya juga harus bertanggung jawab. Kan itu awalnya transaksi kepada konsumen kan? Karena dari awal harusnya sudah bertanda tangan antara konsumen dan pengembang PDAM nya dilayani oleh siapa?,” terangnya. 

Menurut Walikota Andi, fasum perumahan yang ada di Jalan Damanhuri itu belum menyerahkan sama sekali kepada Pemkot Samarinda.

Untuk penyerahannya menurut aturan yang berlaku, pengembang wajib menyerahkan fasumnya paling telat 1 tahun setelah selesai dibangun.

BACA JUGA : Pj Gubernur Kaltim Usulkan Undang Negara Luar Saksikan Pesta Adat Lom Plai Wehea

”Tapi kalau misalanya masih dilayani oleh swasta, lalu swastanya enggak becus. Kita akan minta klarifikasi ulang, apakah fasum yang seharusnya menjadi kewajiban pengembang sudah diserahkan ke pemerintah belum. Karena seharusnya pengembang wajib menyerahkan ke pemerintah maksimum satu tahun setelah perumahan itu selesai. Sepanjang yang saya ketahui Perumahan Borneo Muqti 2 itu belum menyerahkan fasumnya ke pemerintah,” ungkapnya.

Namun, apabila masalah ini telah memiliki titik terangnya, warga perumahan mohon untuk bersabar lagi untuk pendistribusian air bersih.

BACA JUGA : Anomali Cuaca Akibat Perubahan Iklim, Kaltim Siaga Karhutla

“Kalau memang mereka menyerah dan menyerahkan ke kita maka masyarakat disana harus bersabar dulu, karena kita akan mengecek air besih kita bisa atau tidak melayani di daerah itu,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: