Harga Emas Terdampak Sikap Presiden Trump yang Sedikit Melunak

Harga Emas Terdampak Sikap Presiden Trump yang Sedikit Melunak

Harga emas hari ini terpantau stagnan, terdampak sikap Trump yang sedikit melunak. -(Foto/ iStok)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Harga emas dunia mulai mengalami tekanan setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi. Penurunan harga emas dunia terjadi pada Senin, 14 April 2025. 

Kondisi ini dipicu oleh membaiknya sentimen risiko di pasar global, seiring sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sedikit melunak terhadap kebijakan tarif impor terhadap China.

Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot tercatat turun 0,7 persen menjadi US$ 3.213,69 per troy ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.245,42. 

Sementara itu, emas berjangka AS ditutup melemah 0,6 persen di level US$ 3.226,30 per ons.

BACA JUGA: Akhirnya! Setelah 5 Tahun, Sriwijaya Air Kembali Terbang ke Bandara Kalimarau Berau

BACA JUGA: Setelah 33 Tahun, Tupperware Resmi Menutup Bisnisnya di Indonesia

Penurunan ini dipengaruhi oleh keputusan Gedung Putih yang memberikan pengecualian terhadap produk elektronik seperti ponsel pintar dan komputer dari tarif tinggi. 

Keputusan tersebut mendorong pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko, mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

"Ada sedikit peralihan ke perdagangan aset berisiko yang membuat harga emas turun dari level tertingginya baru-baru ini, meski secara keseluruhan kondisi pasar masih mendukung emas," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam di Zaner Metals, menambahkan bahwa pengecualian ini mungkin telah mengurangi permintaan aset safe haven seperti emas.

BACA JUGA: OJK Minta Bank Blokir 10.000 Rekening Terkait Judi Online

BACA JUGA: PDRB Kaltim Terus Menanjak dalam Periode 2020 – 2024

Meskipun harga emas turun pada awal pekan ini, beberapa faktor pendukung tetap menjaga prospek logam mulia tersebut. 

Ketidakpastian kebijakan perdagangan global, pelemahan dolar AS, serta penurunan imbal hasil obligasi masih memberikan dukungan terhadap emas sebagai instrumen lindung nilai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: