Bangkitnya Bologna, Tim Kuda Hitam Italia Mendadak Masuk Zona Eropa

Bangkitnya Bologna, Tim Kuda Hitam Italia Mendadak Masuk Zona Eropa

Skuad I Rossoblu.-X/BolognaFC1909en-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dikenal sebagai liganya ‘aki-aki’, Liga Serie A Italia ternyata selalu menyajikan kejutan dan keunikan tersendiri. Kali ini datang dari Klub Bologna.

Klub yang berjuluk I Rossoblu, karena seragam kesebelasan mereka berwarna merah biru, itu mendadak menjadi kuda hitam Serie A musim 2022/2023. Hingga pekan ke 18, Bologna berhasil mempertahankan posisi di papan atas dan masuk zona Eropa.

Uniknya klub-klub raksasa Serie A lainnya justru saat ini sedang terseok-seok di bawahnya. Macam Atalanta (6), AS Roma (7), Napoli (8) dan Lazio (9), semua dilibas. Kunci sukses Bologna tentu tidak lepas dari sosok sang pelatih: Thiago Motta

Sejarah Singkat Bologna
Bologna didirikan pada 1909 oleh sekelompok siswa perguruan tinggi setempat. Klib ini berjuluk I Rossoblu karena seragam mereka yang berwarna biru-merah. Mereka berkandang di Stadio Renato Dall'Ara yang berkapasitas 36,000 penonton.


Pemain Bologna merayakan kemenangan. -X/@BolognaFC1909en-

I Rossoblu pernah merasakan scudetto sebanyak tujuh kali. Yakni pada musim 1924/1925. Setelah itu, mereka menjadi juara pada edisi 1928/1929, 1935/1936, 1936/1937, 1938/1939, 1940/1941 dan 1963/1964.

Selain Serie A, Bologna juga pernah rasakan dua trofi Coppa Italia. Mereka pernah menjadi juara Piala Winners pada tahun 1998. Kompetisi Eropa terakhir mereka adalah di tahun 2002 ketika bertanding di Intertoto Cup.

Bologna harus kalah dari Fulham dengan skor 1-1 karena aturan kalah agregat tandang. Sayangnya setelah itu I Rossoblu harus dua kali rasakan degradasi ke Serie B  di musim 2004-205 dan 2013-2014. Sisanya hanya menjadi pengisi papan tengah Serie A.

Tangan Dingin Motta
Motta sendiri merupakan mantan pemain sejumlah klub besar Eropa. Berposisi sebagai pemain gelandang, ia pernah memperkuat FC Barcelona saat dilatih Frank Rijkard (2007), Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho (2009) dan terakhir PSG yang dilatih Unay Emery (2018). PSG merupakan klub terakhir Motta memilih gantung sepatu sebagai pemain sebelum akhirnya memutuskan menjadi pelatih.


Pelatih Bologna Thiago Motta.-X/@BolognaFC1909en-

Karir kepelatihan pertamanya adalah menjadi pelatih kepala PSG u-19 sebelum akhirnya ia menjajal karir professional pertamanya sebagai alenatore Genoa di Serie A musim 2019-2020. Sayangnya karir Motta di Genoa terbilang singkat, ia lalu dikontrak Spezia Calcio di musim berikutnya yakni 2021-2022. Bersama Spezia prestasinya tidak mentereng amat. Namun Motta berhasil menyelamatkan Spezia dari jurang degradasi sehingga masih bisa bersaing di Serie A Italia.

Bologna pun kepincut dengan catatannya sebagai ‘penyelamat’ sebuah klub. Walhasil, pada musim 2022-2023 ia dikontrak sebagai pelatih menggantikan pelatih sebelumnya, Sinisa Mihajlovic yang meninggal akibat kanker hingga musim 2024. Di sini catatan magisnya bermula.

Formasi 2-7-2
Motta sempat membuat heboh para pengamat sepak bola di dataran Eropa karena pakem yang ia gunakan dinilai tidak lazim. Formasi itu ia pakai ketika masih menukangi PSG u-19 dan Genoa. 2-7-2 versi Motta bertumpu pada penguasaan bola dimaan penjaga gawang juga turut andil membantu serangan.

Tapi, ia kemudian menjelaskan formasi 2-7-2 tersebut. Justru Motta malah menggunakan formasi 4-2-3-1 tapi dilihat secara horizontal, tidak secara vertical. Sehingga sering disalah artikan sebagai 2-7-2.

Motta Penyelamat Muka Bologna
Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala, Motta mulai mengubah wajah Bologna. Yang semula cuma dianggap pelengkap papan tengah, malah menjadi penantang baru di Serie A. Hingga giornata 18, 8 kemenangan sudah dihasilkan, sisanya 7 seri dan 3 kali kalah. Bologna menjadi tim kuda hitam baru di sepak bola Italia.

Ada lagi yang lebih menarik. Meski tidak pernah menang besar, secara statistik Bologna menjadi klub dengan angka kebobolan baru 15. Dua tingkat di bawah Juventus (11 kebobolan) dan Inter (8 kebobolan). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: