Revolusi Permainan Spanyol vs Italia di EURO 2024: No More Tiki Taka, No More Cattenacio

Revolusi Permainan Spanyol vs Italia di EURO 2024: No More Tiki Taka, No More Cattenacio

Timnas Italia berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Albania. -EURO 2024.-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Laga panas akan terjadi antara raksasa Grup B, Spanyol vs Italia pada EURO 2024, Jumat 21 Juni 2024 dini hari nanti di Veltins Arena. 

La Furia Roja dan Azzuri keduanya mengantongi hasil manis pada laga perdana EURO 2024 dengan sama-sama memenangkan pertandingan perdana. Spanyol menang telak atas Kroasia dengan skor 3-0. Sementara Italia menang tipis atas Albania dengan skor 2-1. Di klasemen, Spanyol duduk di peringkat pertama karena unggul selisih gol. Di posis runner up, Italia menguntit dengan poin yang sama yakni 3 poin. 

No More Tiki Taka

Perbedaan taktik kedua tim akan menjadi tontonan menarik untuk disaksikan. Pelatih Spanyol Luis de la Fuente nampaknya tidak ingin mengandalkan strategi tiki taka yang menjadi ciri khas permainan mereka. 

BACA JUGA:Portugal di EURO 2024: Pembuktian Pelatih Anyar Martinez dan Penampilan Terakhir Cristiano Ronaldo

Hal ini terbukti saat melawan Kroasia pekan lalu, permainan La Furia Roja justru terlihat lebih dinamis. Statistik menunjukkan penguasaan bola atau ball possession Spanyol dalam pertandingan hanya 47 persen.  Berbeda jauh dengan Kroasia yang memainkan penguasaan bola dengan 53 persen. Pressing tinggi juga diterapkan oleh Kroasia dalam permainan. Namun, semua itu tidak berbuah manis bagi Modric cs. 

Strategi serupa nampaknya juga akan diterapkan oleh Italia asuhan Luciano Spalletti. Pelatih berkepala plontos itu memiliki gaya permainan build up dari belakang dan pressing yang ketat pada pemain lawan. Fabian Ruiz, gelandang Spanyol yang juga mantan anak asuh Spalletti di Napoli tahu betul karakteristik permainan Italia nanti. 

“Meskipun saya yakin dia akan mencoba membuat sesuatu untuk mengejutkan kita, umumnya dia akan menunjukkan ide yang sama. Dia akan membuat Italia bermain dari belakang, mereka akan mencoba bersaing memperebutkan bola dengan kami, menekan kami dengan tinggi. Saya rasa, seperti itulah Italia nantinya," jelas Fabian Ruiz dikutip situs resmi UEFA.

Di atas kertas Spanyol juga lebih unggul dibandingkan Italia. Selama kualifikasi EURO 2024, Spanyol berada di peringkat pertama Grup A dengan hanya satu kekalahan. Sementara Italia justru susah payah di Grup C dengan hanya berada di peringkat kedua di bawah Inggris yang menjadi peringkat pertama grup.

BACA JUGA:Kroasia Terbenam di Dasar Klasemen Grup B usai Ditahan Imbang Albania

Italia pun termasuk tim yang cukup banyak dibobol pada babak kualifikasi dengan kebobolan 9 gol. Berbeda dengan Spanyol yang hanya kebobolan 5 gol, dan termasuk paling produktif menjebol gawang lawan dengan 25 gol.    

Italia Lebih Menyerang

Gaya bermain bertahan Cattenacio yang menjadi ciri khas permainan Italia perlahan demi perlahan mulai memudar. Sejak ditukangi oleh Roberto Mancini hingga berganti kursi ke Spalletti, Italia tidak mengubah filosofi permainan atraktif dan menyerang mereka dengan formas 4-3-3. Di match perdana melawan Albania, meski pun kalah jauh dengan peringkat di FIFA di bawahnya, Italia memainkan penguasaan bola hingga 69 persen dengan menghasilkan percobaan tembakan sebanyak 17 shot. 5 di antaranya mengarah ke gawang.

Scamacca dipercaya menjadi jadi penyerang tengah pada duel lawan Albania lalu. Penyerang 25 tahun itu melepas tiga shots, tetapi hanya satu yang tepat sasaran.  Meskipun begitu, Scamacca sepertinya masih akan tetap jadi pilihan utama. Mungkin, jika performanya tidak membaik, Spalletti bisa menggantinya dengan Retegui pada babak kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: