Total 4 Pesut Mahakam Ditemukan Mati di 2024, BKSDA Bakal Lakukan Investigasi

Total 4 Pesut Mahakam Ditemukan Mati di 2024, BKSDA Bakal Lakukan Investigasi

Penemuan bangkai pesut mahakam pada Jumat, 21 Juni 2024 lalu.-(Foto/Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur menyatakan akan melakukan investigasi mendalam terkait penemuan bangkai seekor pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) di Sungai Mahakam, Samarinda. 

Temuan ini menambah jumlah kematian pesut di tahun 2024 menjadi empat ekor, memicu keprihatinan mendalam terhadap keberlanjutan spesies endemik ini.

Bangkai pesut jantan tersebut ditemukan mengambang di antara tumpukan tanaman air di bantaran tepian Sungai Mahakam, pada Jumat, 21 Juni 2024 lalu.

BACA JUGA: Sejumlah Elemen Masyarakat Tuntut Pengadilan Terapkan Hukuman Kebiri Kimia 

Lokasi penemuan tepatnya di seberang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, sekitar pukul 18.00 Wita. 

Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak BKSDA Kaltim yang kemudian melakukan evakuasi dan pemeriksaan awal di lokasi.

"Mamalia air tawar yang dilindungi ini diduga baru mati beberapa jam sebelum ditemukan, karena tubuhnya belum menunjukkan tanda-tanda pembusukan," kata Danielle Kreb, Peneliti dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), dikutip dari Antara, Rabu (26/6/2024).

BACA JUGA: Tranportasi Udara Jadi Penyumbang Kenaikan Inflasi di Kaltim 

Menurut Kreb, kematian pesut ini menjadi perhatian serius karena ini merupakan kematian pesut keempat yang tercatat di tahun 2024.

"Penyebab kematian pesut ini masih belum diketahui secara pasti. Kami masih terlalu dini untuk menyimpulkan apapun karena nanti ada analisis laboratorium juga. Sekitar 3-4 minggu mungkin baru keluar hasilnya," jelas Kreb. 

Untuk mengetahui penyebab kematian tersebut, bangkai pesut dibawa ke laboratorium perikanan di Universitas Mulawarman (Unmul) untuk dilakukan nekropsi.

LIHAT JUGA: Museum Nelayan Desa Pela Hadirkan Edukasi Keanekaragaman Hayati Sungai Mahakam

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim, Suryawati Halim, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Fakultas Perikanan Unmul untuk melakukan otopsi, mengumpulkan data, dan menganalisis hasilnya. 

"Kita perlu segera menyelidiki penyebab kematian pesut ini," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: