Xi Jinping Buka Suara Soal Perang Tarif 145 Persen dengan Trump, Ini Katanya....

Xi Jinping Buka Suara Soal Perang Tarif 145 Persen dengan Trump, Ini Katanya....

Preside Tiongkok Xi Jinping tidak takut dengan penerapan tarif oleh Amerika Serikat. --

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Presiden China Xi Jinping akhirnya buka suara terkait serangan tarif dagang yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sebelumnya, AS memberlakukan kenaikan tarif drastis ke Tiongkok hingga 145%. Xi Jinping pun tidak tinggal diam. Ia mencoba mencari 'koalisi' baru melalui Uni Eropa. 

Ia mendesak Uni Eropa (UE) untuk bekerja sama dengan negerinya melawan intimidasi sepihak Trump tersebut. Hal ini ditegaskannya saat bertemundengan Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez Jumat (11/4/2025).

"China dan Eropa harus memenuhi tanggung jawab internasional mereka... dan bersama-sama melawan praktik intimidasi sepihak," kata Xi dikutip AFP dari laman Xinhua.

BACA JUGA:China Punya Senjata Rahasia Melawan Perang Tarif Trump, Namanya Kacang Kedelai

BACA JUGA:AS-China Makin Tegang! Trump Ancam Balas Tarif China, Eropa Serukan Deeskalasi

"Ini tidak hanya menjaga hak dan kepentingan mereka sendiri yang sah, tetapi juga... menjaga keadilan dan kewajaran internasional," tambahnya.

Sanchez sendiri mengatakan bahwa ketegangan perdagangan seharusnya tidak menghalangi kerja sama antara UE dan China.

Ia menyinggung bagaimana Spanyol maupun Eropa memiliki defisit perdagangan yang signifikan dengan China, yang harus diperbaiki seraya menekankan ketegangan perdagangan tak boleh menghalangi potensi pertumbuhan kedua negara dan kawasan Eropa.

"Baik Spanyol maupun Eropa memiliki defisit perdagangan yang signifikan dengan China yang harus kita perbaiki," katanya.

"Kita tidak boleh membiarkan ketegangan perdagangan menghalangi potensi pertumbuhan hubungan antara China dan Spanyol dan antara China dan UE," tambahnya.

Spanyol membeli sekitar 45 miliar euro (Rp 9.781 triliun) barang China setiap tahun, menjadi mitra dagang terbesar keempat. Tetapi benua itu hanya menjual sekitar 7,4 miliar euro.

BACA JUGA:Kabar Myanmar, Negara Tetangga Indonesia Usai Porak-poranda Dilanda Gempa

Sanchez, seorang menteri sosialis melakukan kunjungan ketiganya ke China hanya dalam waktu dua tahun. Sanchez sendiri memutuskan hubungan dengan negara-negara UE lainnya dalam perjalanan terakhirnya ke China pada September 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: