Kantor Maxim Kaltim Disegel, AMKB: Ini Bukan soal Menutup, tapi Menuntut Keadilan Tarif
Perwakilan Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) memberikan pernyataan usai penyegelan kantor Maxim di Kota Samarinda, Kamis (31/7/2025)-(Disway Kaltim/ Mayang)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menyambut baik langkah tegas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyegel Kantor Operasional Maxim di Samarinda, pada Kamis, 31 Juli 2025.
Koordinator AMKB, Lukmanil Hakim, mengatakan bahwa pihaknya menghargai tindakan cepat Pemprov dalam merespons kegelisahan para pengemudi online.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan menerapkan SK Gubernur Kaltim tersebut telah berlangsung cukup lama.
"Kami apresiasi Satpol PP dan Pemprov yang telah hadir memberikan keadilan buat kami. Ini bukan permintaan baru, sudah lama kami perjuangkan. Tapi kalau Maxim tetap ngeyel, tidak mau mengikuti aturan, ya silakan angkat kaki dari Kalimantan Timur," tegas Lukman.
BACA JUGA: Langgar SK Gubernur Soal Tarif, Pemprov Kaltim Segel Kantor Operasional Maxim di Samarinda
Lukman menambahkan, pihaknya sebenarnya tidak ingin terlibat dalam konflik terbuka.
Namun tindakan Maxim yang dinilai tidak konsisten terhadap komitmen awal memicu kekecewaan di kalangan driver.
"Bukan berarti kami ingin menutup mereka. Tapi kami juga tidak bisa diam ketika ada aplikator yang merusak ekosistem dan merugikan rekan-rekan kami," ujarnya.
Ia menekankan bahwa penutupan kantor operasional Maxim bukanlah akhir dari advokasi ini.
BACA JUGA: Selalu Mangkir Diundang Audiensi, Wagub Kaltim Ancam Cabut Izin Operasional Maxim di Bumi Etam
AMKB akan terus mendesak Pemprov agar mengawasi jalannya aplikasi secara teknis dan menuntut pengembalian tarif sesuai ketetapan.
Koordinator lainnya, Ivan Jaya, menyatakan kekhawatiran jika pelanggaran Maxim dibiarkan.
Menurut dia, tanpa sanksi tegas, hal ini bisa membuka celah bagi aplikator lain untuk melakukan pelanggaran serupa.
"Kalau satu aplikator dibiarkan melanggar, yang lain bisa ikut. Karena enggak ada efek jera. Sekarang Gojek dan Grab sudah menyesuaikan tarif sesuai SK Gubernur. Kenapa hanya Maxim yang turunkan tarif diam-diam?" katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

