Meritokrasi dalam Islam, Bahaya Serius Jika Jabatan Diisi Orang Tidak Kompeten
Ilustrasi PNS.--
'Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.' Karena itu, mereka wajib menunjuk orang-orang yang beragama dan amanah untuk mengurus urusan umat.
Jika mereka menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang tidak beragama dan menggunakan orang-orang yang membantu mereka dalam kezaliman dan ketidakadilan, maka mereka telah menyia-nyiakan amanah yang telah Allah tetapkan atas mereka". (Syarh Shahih Al-Bukhari, [Riyadh, Maktabah Ar-Rusyd: 2003], jilid I, halaman 148).
Hal ini senada dengan perkataan Sahabat Hudzaifah ra: "Apabila pemimpin suatu kaum lebih baik daripada mereka, mereka akan tetap berada dalam kemuliaan. Namun, apabila pemimpin mereka lebih buruk daripada mereka — atau ia berkata:
"Pemimpin mereka adalah yang terburuk — mereka tidak akan bertambah kecuali dalam kehinaan." (Ibnu Abdil Barr, ,At-Tamhid li Ma fil Muwaththa’ minal Ma‘ani wal Asanid, [London, Muassasah Al-Furqan lit Turats Al-Islami: 2017, jilid XIII, halaman 526).
Pertanda Akhir Zaman
Pengkhianatan terhadap amanah menjadi salah satu tanda akhir zaman. Imam Al-Qasthalani menulis:
BACA JUGA:Niat Puasa Syawal, Lengkap Terjemahan dan Artinya
"Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang khianat diberi kepercayaan (jabatan), dan hal ini hanya terjadi ketika orang-orang bodoh mendominasi dan orang-orang yang berada di pihak kebenaran melemah untuk menegakkan serta membelanya". (Irsyadus Sari, [Mesir, Al-Mathba‘ah Al-Kubra Al-Amiriyah:1323 H], jilid I, halaman 154).
Dengan demikian, meritokrasi adalah bentuk amanah yang harus dijunjung tinggi dalam pemerintahan.
Mengangkat orang yang kompeten sesuai prinsip syariat adalah kunci untuk menciptakan keadilan dan kemaslahatan.
Sebaliknya, mengabaikan prinsip ini adalah awal dari kehancuran umat. Sebagai Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk menegakkan amanah ini demi keberkahan dunia dan akhirat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

