Bankaltimtara

Tanggapi Imbauan Terkait Flexing dari Mendagri, Andi Harun: Selama Jadi Pejabat Tampil Sewajarnya Saja

Tanggapi Imbauan Terkait Flexing dari Mendagri, Andi Harun: Selama Jadi Pejabat Tampil Sewajarnya Saja

Wali Kota Samarinda, Andi Harun.-Rahmat-Disway Kaltim

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengingatkan agar pejabat publik tidak menampilkan gaya hidup mewah atau flexing di ruang publik.

Imbauan ini sejalan dengan Arah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar kepala daerah menjadi teladan.

Ia mengatakan seorang pejabat tidak sepantasnya melakukan flexing.

Apalagi kondisi rakyat saat ini sedang memperhatikan gaya hidup pejabat, khususnya pejabat yang ada di daerah.

BACA JUGA: Siaga Aman Nusa I 2025, Polres Bontang Melakukan Simulasi Pengamanan Markas

“Melenturkan itu tidak ada manfaatnya. Justru bisa memperlebar jarak antara pejabat dan. Padahal masyarakat kita ingin mendorong kedekatan serta rasa kebersamaan,” ucap Andi Harun, Sabtu 6 September 2025.

Menurutnya, flexing sering dipandang sebagai bentuk validasi diri melalui aksesoris atau barang mewah.

Namun bagi masyarakat hal itu tidak memberi manfaat nyata, justru menimbulkan kesan yang tidak baik seorang pejabat di mata masyarakat awam.

“Kalau secara psikologis maupun sosial masyarakat merasa jauh dengan pemimpinnya, maka dukungan terhadap pemerintahan bisa terhambat. Itu bisa berdampak signifikan pada pembangunan,” tegasnya.

BACA JUGA: Perusahaan di PPU Wajib Memiliki Tim Penyelamat Serta Alat Pemadam Kebakaran

BACA JUGA: Penyaluran Beras SPHP Capai 22 Persen, Bulog: Juli-Desember Salurkan 1,3 Juta Ton

ia menekankan pejabat khususnya yang berada di lingkup Pemkot Samarinda sebaiknya menunjukkan manfaat konkret dalam hal melakukan program rangkaian kerja yang membawa perubahan bagi daerah saat menjabat, daripada harus menampilkan gaya hidup mewahnya.

"Lebih bagus tampil biasa saja. Kalau pun punya, simpan di rumah, nikmati sendiri. Setelah tidak menjabat, silakan saja.Tetapi selama jadi pemimpin, tunjukkan hal-hal yang berfaedah, bukan aksesoris yang memperlebar jarak," lanjutnya.

Dalih bahwa barang mewah yang dibeli dari hasil jerih payah pribadi tetap tidak tepat dipertontonkan di situasi genting yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait