Bankaltimtara

Kisah Kepemimpinan Inspiratif, Momen Mengharukan Nabi Muhammad dengan Sahabat Jabir

Kisah Kepemimpinan Inspiratif, Momen Mengharukan Nabi Muhammad dengan Sahabat Jabir

Ilustrasi kepemimpinan inspiratif.-freepik-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Ada satu kisah inspiratif tentang kepemimpinan Rasulullah SAW yang bisa diteladani saat ini.

Dikutip dari nuonline, Kisah ini bermula pada peristiwa perang Dzatur Riqa' pada tahun keempat Hijriah. Atau, sekitar satu setengah bulan setelah peristiwa pengusiran Yahudi Bani Nadhir dari kota Madinah.

Perang Dzatur Riqa' terjadi karena serangkaian pengkhianatan kabilah-kabilah di kawasan Najd terhadap kaum muslimin.

Salah satu pengkhianatan yang paling busuk adalah pembantaian tujuh puluh sahabat yang dikirim Rasulullah Saw sebagai juru dakwah di sana.

Pada saat itu, Rasulullah SAW bergerak bersama pasukan Muslim untuk menyerang kabilah-kabilah Muharib dan Bani Tsa'lab, sementara urusan pemerintahan di Madinah beliau serahkan mandatnya kepada Abu Dzar Al-Ghifari ra.

Menurut riwayat Ibnu Hisyam, dalam perjalanan Rasulullah SAW menempatkan pasukan Islam di sebuah daerah bernama Nakhl, terletak di Najd dekat wilayah Ghathafan. Namun atas izin Allah SWT, perang urung terjadi.

Nah, salah satu hal inspiratif kali ini adalah kisah percakapan Jābir bin 'Abdillāh dan Rasulullah dalam perjalanan pulang ke Madinah yang penuh hikmah.

Berikut kisah selengkapnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Sa'ad dalam kitab Thabaqatnya dan Ibnu Hisyam dalam kitab Sirahnya dari Jabir bin Abdillah.

Jabir berkata: “Aku pergi bersama Rasulullah Saw. dalam Perang Dzatur Riqa' dengan mengendarai untaku yang lemah. Ketika Rasulullah Saw. kembali, aku sengaja membiarkan rombongan berlalu lebih dulu. Aku berada di bagian belakang sampai Rasulullah Saw. mendapatiku. Rasulullah Saw. bersabda, ‘Ada apa denganmu, wahai Jabir?’ Aku menjawab, ‘Wahai Rasulullah, untaku ini yang membuatku lamban.’

Rasulullah Saw. bersabda, ‘Simpuhkan untamu!’ Maka, aku pun menyimpuhkan untaku di hadapan Rasulullah Saw.

Beliau bersabda, ‘Berikan padaku tongkat yang engkau pegang itu.’ Aku menyerahkan tongkatku. Setelah menerima tongkat itu, Rasulullah Saw. menghela untaku seraya bersabda kepadaku, ‘Naiklah engkau!’ Aku pun segera mengendarai untaku yang lemah itu.

Namun, demi Dzat yang telah mengutus Rasulullah Saw. dengan kebenaran, untaku itu tiba-tiba mampu berjalan kencang seperti unta Rasulullah.”

Kemudian aku berbincang-bincang dengan Rasulullah Saw. Beliau bersabda, "Apakah engkau bersedia menjual untamu ini padaku, wahai Jabir?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, aku lebih memilih untuk memberikannya padamu."

"Tidak, juallah untamu ini kepadaku," tukas Rasulullah Saw. Aku menyahut, "Kalau begitu, berapa harga yang engkau inginkan, wahai Rasulullah?"

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: