Harga Pangan di Balikpapan Mulai Naik, Pasokan Seret dan Permintaan Meningkat
Harga daging ayam di Pasar Klandasan mulai merangkak naik. -Salsabila-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Sejumlah harga komoditas pangan di Pasar Klandasan, Balikpapan Kota, mengalami kenaikan pada awal Desember 2025.
Berdasarkan pemantauan pada Sabtu (6/12/2025), beberapa bahan pangan strategis seperti cabai, bawang, dan tomat menunjukkan lonjakan harga yang cukup signifikan dibanding pekan sebelumnya.
Harga cabai rawit tembus Rp80 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih dan bawang merah berada pada kisaran Rp60 ribu per kilogram. Tomat juga mengalami peningkatan harga meski tidak setinggi komoditas lainnya.
Kenaikan berlangsung bertahap dan berubah hampir setiap hari memasuki periode persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu pedagang Pasar Klandasan, Suprihatin, menuturkan bahwa lonjakan harga dipicu keterbatasan suplai dari wilayah pemasok.
BACA JUGA: Tersisa 22 Hari Masa Kerja, Revitalisasi Blok D Pasar Klandasan di Angka 83,78 Persen
"Pasokan berkurang karena musim hujan. Barang dari Jawa dan Sulawesi datang lebih sedikit dan sering terlambat," ujar Suprihatin.
Ia menjelaskan bahwa penurunan volume pasokan membuat pedagang kesulitan mendapatkan stok dalam jumlah normal, sehingga memengaruhi harga jual di pasar tradisional.
Distribusi yang tidak lancar dari pemasok disebut menjadi faktor utama fluktuasi harga pada komoditas bumbu dapur.
Selain itu, harga ayam ras juga terpantau mengalami pergerakan harga yang memengaruhi transaksi harian pedagang. Meski tidak setinggi cabai dan bawang, ayam ras disebut menjadi salah satu komoditas yang ikut terdampak peningkatan permintaan menjelang akhir tahun.
BACA JUGA: Polda Kaltim Dalami Kepemilikan Lahan Lokasi Tragedi Tenggelamnya 6 Anak di Kubangan KM 8 Balikpapan
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menyampaikan bahwa ketersediaan stok secara umum masih dalam kondisi aman.
Kendati demikian, ia menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap kenaikan harga, terutama pada komoditas pangan strategis yang berpengaruh terhadap inflasi.
Haemusri mengimbau pedagang agar tidak menjual komoditas di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Semua komoditas pangan memiliki HET. Kami mengimbau pedagang mematuhi aturan tersebut," ungkap Haemusri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
