Komunikasi Tanpa Kekuasaan Itu Dialog, Kekuasaan Tanpa Komunikasi Itu Represif
Rina Juwita, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman.-(Foto/ Dok. Pribadi)-
Hari Bhayangkara bukan sekadar seremoni. Ia adalah momen refleksi. Untuk bertanya kembali: apakah kita sedang membangun rasa aman, atau hanya mengelola rasa takut? Apakah kita membina kedekatan, atau hanya menjaga jarak yang terasa aman dari pengaduan publik?
Kita tahu, banyak anggota Polri yang baik. Yang bekerja tanpa pamrih. Tapi institusi tidak diingat dari yang baik, melainkan dari yang gagal berkomunikasi. Dan itu adalah pekerjaan rumah komunikasi yang berat, tapi bukan tidak mungkin dilakukan.
Polri tidak butuh lebih banyak baliho. Mereka butuh lebih banyak percakapan. Bukan yang diatur, tapi yang nyata. Bukan yang ditayangkan, tapi yang dirasakan.
Karena komunikasi tanpa kekuasaan itu dialog. Tapi kekuasaan tanpa komunikasi, cepat atau lambat, akan menjelma menjadi represi.
“Power is not brute force and money; power is in your spirit. Power is in your soul. It is in your relationship with people.” -Mahatma Gandhi- ***
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
