Bankaltimtara

Sungai Karangan di Kutim Meluap, 300 KK Terdampak Banjir

Sungai Karangan di Kutim Meluap, 300 KK Terdampak Banjir

Proses Evakusai masyarakat desa di Kecamatan Karangan yang terdampak banjir.-istimewa-

Mulai Senin 8 Desember 2025, Polsek Sangkulirang bersama Forkopimcam Karangan mendirikan Posko Siaga Banjir di halaman Polsubsektor Karangan.

Selain itu, tenda dapur umum sedang disiapkan di kedua desa untuk membantu penyediaan kebutuhan logistik warga.

Kapolsek Sangkulirang IPTU Erik Bastian menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan.

BACA JUGA:Warga Singa Geweh Tanam Pisang di Jalan, Kesal Dua Tahun Akses Rusak Tak Ditangani

Ia memastikan petugas siap melakukan evakuasi lanjutan jika kondisi air kembali naik.

“Personel kami terus melakukan patroli dan pemantauan di titik-titik rawan serta membantu proses evakuasi warga. Kami juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa agar posko dan dapur umum dapat berjalan optimal,” ujarnya.

Ia juga mengimbau warga yang masih bertahan di rumah agar tetap siaga dan tidak memaksakan diri tinggal di lokasi banjir apabila ketinggian air meningkat.

“Keselamatan yang utama. Jika kondisi memburuk, segera laporkan dan kami siap membantu kapan pun,” tambahnya.

BACA JUGA:Bupati Kutim Pilih Tidak Berkomentar Banyak Soal Penetapan Tiga Tersangka Kasus RPU

Sementara itu, Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan Arianto menyampaikan bahwa bantuan bagi warga terdampak sudah disiapkan dan akan mulai didistribusikan pada Senin pagi tadi.

Bantuan tersebut meliputi paket sembako dan logistik pendukung posko pengungsian.

“Kami sudah menyiapkan personel dan bantuan untuk mendukung penuh penanganan banjir di Karangan."

"Polres Kutim berkomitmen hadir dan memastikan warga mendapatkan bantuan yang diperlukan,” jelasnya.

BACA JUGA:Kata Bupati Kutim Soal Warganya yang Tolak Bantuan Sepeda Motor Gratis

Hingga laporan ini disusun, sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu perkembangan terkini.

Pemantauan ketinggian air dilakukan setiap dua jam oleh aparat gabungan untuk memastikan langkah cepat dapat diambil apabila situasi memburuk.(Sakiya Yusri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: